Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen
Kebijakan Fiskal Jadi Fondasi Pembangunan
Selasa, 21 Mei 2024 07:00 WIB
![Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) bagi Rancangan APBN 2025 di Rapat Paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Dok. Kemenkeu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) bagi Rancangan APBN 2025 di Rapat Paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Dok. Kemenkeu](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
Sebelumnya
“Rasio Gini (Indeks) membaik dalam rentang 0,379-0382. Indeks Modal Manusia ditargetkan pada 0,56, nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan pada range 113 hingga 115 dan 104 hingga 105,” terang Sri Mulyani.
Pada 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,1 persen hingga 5,5 persen. Hal tersebut ditopang oleh terkendalinya inflasi, kelanjutan dan perluasan hilirisasi dan pengembangan industri kendaraan listrik, serta digitalisasi dan agenda perubahan iklim melalui ekonomi dan energi hijau.
“Laju pertumbuhan diharapkan menjadi fondasi kuat untuk lebih tinggi pada tahun yang akan datang,” ujarnya.
Baca juga : Gulkarmat Kewalahan Hadapi Si Jago Merah
Sri Mulyani juga memamerkan kinerja ekonomi Indonesia yang kuat, meski dilanda tantangan berat. Salah satunya pandemi Covid-19.
Dia menyoroti, kontraksi ekonomi yang dihadapi Indonesia selama pandemi Covid-19 lebih kecil dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara.
Menurutnya, kebijakan fiskal yang responsif di masa pandemi berhasil menahan kontraksi ekonomi hanya sebesar 2,1 persen. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan negara tetangga yang kontraksinya mencapai 9,5 persen di Filipina, 6,2 persen di Thailand dan 5,5 persen di Malaysia.
Baca juga : City Torehkan Sejarah Baru
Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara G20 yang mampu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan global.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani berharap, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 Presiden terpilih Prabowo Subianto digunakan untuk melakukan disiplin fiskal.
“Kita sudah belajar dari pengalaman, bahwa disiplin dalam penggunaan APBN sangat penting. Disiplin, itu kuncinya,” tegas Shinta.
Baca juga : Verstappen Diibaratkan Usyk
Shinta mengatakan, Pemerintah boleh saja memperlebar defisit. Namun, dia meminta penggunaan anggaran dilakukan jelas dan disiplin. DIR
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Selasa, 21 Mei 2024 dengan judul "Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi 5,5%, Kebijakan Fiskal Fondasi Pembangunan"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya