Dark/Light Mode

Teken Perjanjian Jual Beli Dengan Sinopec

PGN Ekspor LNG ke China

Senin, 11 November 2019 18:35 WIB
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Muktar (kiri) menandatangani kerja sama jual beli LNG dengan Sinopec China. (Foto: PGN)
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Muktar (kiri) menandatangani kerja sama jual beli LNG dengan Sinopec China. (Foto: PGN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan Sinopec menandatangani perjanjian jual beli LNG di China untuk 2020. Perjanjian ini menandai milestone penting bagi PGN memainkan perannya secara global sebagai sub holding gas Indonesia. 

Pada pertengahan 2019, PGN mendapat tugas dari Pertamina untuk mengelola bisnis LNG end-to-end secara penuh.  “Kami sudah meninjau kesempatan untuk mengambil peran dan mengembangkan infrastruktur gas dan LNG sepanjang rantai nilai, mulai dari kepemilikan bidang likuifaksi, regasifikasi,  kapal, regenerasi energi atau transmisi infrastruktur, saluran pipa dan fasilitas gas kota,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Muktar, dalam sambutannya, Senin (11/11).

Menurut Syahrial, China merupakan negara dengan peluang bisnis yang besar. Berdasarkan kebutuhan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di China, impor LNG tidak dapat terelakkan. China membutuhkan sumber energi global untuk mengisi kesenjangan antara produksi energi dengan konsumsi yang meningkat. “Kami sangat antusias untuk membangun kerja sama antara Sinopec dan PGN. Sinopec adalah salah satu perusahaan energi terbesar di China,” ujarnya.

Baca juga : Menteri Edhy Mau Genjot Ekspor Ikan ke China

Menurut dia, kerja sama Jual Beli LNG ini merupakan awal untuk melakukan kolaborasikan ke depan. Dengan kerja sama ini, PGN berharap bisa mengeksplorasi potensi penjualan LNG dan pengembangan infrastruktur LNG secara lebih jauh, mulai terminal, skala-skala kecil, bungker, dan sebagainya. “Kami sangat berterima kasih kepada Sinopec atas sambutannya yang penuh keramahan dan kami juga berharap, kami bisa menyambut Sinopec dengan cara yang sama di Indonesia,” kata Syahrial.

Sementara untuk menjaga ketahanan energi nasional khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi domestik bagi seluruh sektor, saat ini PGN Grup telah menyediakan gas atau LNG pada berbagai pasar. Tidak hanya sebagai energi dan industri, tetapi juga untuk komersial, ritel, dan rumah tangga. 

PGN juga terus menjaga kontinuitas layanan. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Sumatera Tengah dan Jawa Timur, PGN mengambil langkah sigap untuk mengganti pasokan gas dari LNG dengan memanfaatkan fasilitas terminal LNG di Lampung, sehingga membuat pasokan gas melalui jalur South Sumatra-West Java (SSWJ) tetap stabil.

Baca juga : Rapat Terbatas Perdana, Jokowi Ingatkan Situasi Ekonomi Global Makin Sulit

Selain itu untuk mengantisipasi peningkatan pertumbuhan gas bumi di Jawa Timur, PGN membangun LNG Terminal di Teluk Lamong, Surabaya. Pembangunan LNG Terminal berkapasitas 40 Billion British Thermal Units Per Day (BBTUD) yang terbagi dalam tiga fase itu ditargetkan beroperasi akhir 2019 dan rampung keseluruhan pada 2023 mendatang. 

Sebagai sub holding migas, saat ini total jaringan pipa gas PGN lebih dari 10.000 kilometer (Km). PGN juga mengoperasikan 2 FSRU, 1 land-based regasification terminal, 64 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 4 mobile refueling unit (MRU). 

PGN juga akan membangun tujuh LNG filling station untuk kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis Indonesia. PGN juga akan menggenjot program jargas rumah tangga untuk menekan subsidi energi di sektor tersebut. Di 2025, PGN mentargetkan untuk bisa mengoperasionalkan 4,7 juta sambungan rumah tangga.

Baca juga : Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspon Cepat

PGN terus berupaya untuk mencapai target bauran energi pada 2024. Sesuai rencana hingga 2024, PGN akan membangun sejumlah infrastruktur baru di antaranya jaringan pipa transmisi dan distribusi masing-masing sepanjang 528 km dan 500 km. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.