Dark/Light Mode

Wapres Ma’ruf Dorong Industri Produk Halal Go International

Kamis, 14 November 2019 10:00 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin  (Foto:Fb/Mm)
Wakil Presiden Ma’ruf Amin (Foto:Fb/Mm)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin ingin industri produk halal dikembangkan dan diperluas. Menurutnya, ekonomi dan keuangan syariah bisa ditingkatkan. 

“Kita jangan hanya menjadi negara yang tukang memberikan sertifikat halal, menyetempel kehalalan produk, menjadi konsumen produk halal, tapi kita ingin Indonesia menjadi produsen produk halal yang kita ekspor ke berbagai negara,” ujarnya saat membuka acara Indonesia Sharia Economic Festival di Jakarta Convention Center, Jakarta, kemarin. 

Dirinya menegaskan, keinginannya mendorong industri halal Indonesia berkembang. Bukan hanya terkait industri halal, Ma’ruf juga ingin adanya pengembangan dan perluasan industri keuangan syariah. 

Ia ingin Indonesia mengejar negara dengan penduduk mayoritas Islam lain soal pangsa pasar keuangan syariah.Ma’ruf, yang kerap disapa Abah ini menyebut beberapa negara dengan pangsa pasar keuangan syariah yang cukup tinggi, misalnya Mesir 9,5 persen, Pakistan, 10,4 persen, dan Malaysia 28,2 persen. 

Baca juga : Kawasan Korporasi Pacu Daya Saing Produk Hortikultura

“Sampai Januari 2019, market share keuangan di Indonesia, termasuk perbankan dan asuransi baru mencapai 8,6 persen. Khusus untuk perbankan syariah baru mencapai 5,6 persen,” katanya. 

Di samping itu, Ma’ruf juga mengatakan, pembiayaan sosial, seperti zakat dan wakaf, juga mesti ikut dikembangkan. Saat ini, zakat yang berhasil dihimpun dalam setahun baru mencapai 3,5 persen atau sekitar Rp 8 triliun. 

Padahal, Indonesia memiliki potensi zakat lebih dari Rp 230 triliun.“Kami juga akan mengembangkan kegiatan ekonomi syariah atau bisnis syariah,” jelasnya. 

Ma’ruf menilai, peningkatan keterlibatan umat dalam kegiatan ekonomi dan keuangan adalah hal yang penting. Karena, saat ini porsi tersebut masih terpantau sedikit.“Saat ini kegiatan ekonomi umat masih tertinggal,” tegasnya. 

Baca juga : BI Dan KNKS Dorong Ekonomi Syariah Go Internasional

Dirinya mengatakan, keterlibatan umat yang semakin besar dalam kegiatan ekonomi secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan. 

Hal ini, kata Ma’ruf, sejalan dengan tujuan masyarakat bernegara, yaitu untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Adapun peningkatan kesejahteraan diukur dari keberhasilan ekonomi suatu negara. 

“Untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi, diperlukan sistem ekonomi yang bisa melibatkan seluruh lapisan masyarakat atau inklusi,” ujarnya. 

Di sisi lain, diperlukan pula suatu mekanisme agar masyarakat yang memiliki sumber daya keuangan dapat berpartisipasi di dalam kegiatan ekonomi dan pembangunan. 

Baca juga : Safeguard Diberlakukan, Industri Tekstil Bakal Tak Kusut Lagi

Sebaliknya, kata Ma’ruf, masyarakat yang membutuhkan sumber daya keuangan pun perlu disediakan akses seluasluasnya. Sebagai negeri dengan mayoritas pendudukan muslim, menurutnya, membutuhkan pilihan piranti ekonomi dan keuangan yang sesuai prinsip yang dianut. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.