Dark/Light Mode

Targetkan Rp 840 Triliun Di 2024

Indonesia-AS Tingkatkan Perdagangan 2 Kali Lipat

Kamis, 21 November 2019 05:20 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman (Foto:fb)
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman (Foto:fb)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia bersama Amerika Serikat (AS) terus mendorong nilai perdagangannya. Kedua negara menargetkan, nilai perdagangan kedua negara naik 2 kali lipat dari 30 miliar dolar AS menjadi 60 miliar dolar atau Rp 840 triliun (kurs Rp 14.000) di 2024. 

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan, kedua negara sudah berkomitmen untuk mendorong nilai perdagangan secara bertahap. 

“Tahap awal nilai perda gangan dinaikkan ke 50 miliar dolar AS, dan menjadi 60 miliar dolar AS dalam 5 tahun,” kata Rizal di acara Indonesia Economics Forum, di Hotel JW Marriott, Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Festival Indonesia 2019 Sedot Perhatian Warga Australia

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Rizal, ada beberapa komoditas dari Indonesia yang akan digenjot perdagangannya ke Amerika, seperti tekstil dan furnitur. 

Nantinya, Indonesia juga akan mengimpor lebih banyak bahan baku dari AS dengan tujuan Indonesia bisa mengeskpor kembali barang jadi ke Negeri Paman Sam. 

“Intinya, kita akan re-ekspor ke sana dalam bentuk yang lebih tinggi nilainya. Katun diubah menjadi tekstil dan tekstil diubah menjadi garmen. Furnitur juga akan kita masukan ke pasar Amerika,” ujar Rizal. 

Baca juga : Besok, Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Malaysia di Kuala Lumpur

Dikatakannya, komitmen pening katan perdagangan kedua negara sudah direncanakan sejak setahun belakangan.“Jadi jangan hanya lihat generalized system of preferences (GSP) yang nilainya katakanlah 2 jutaan. Tapi opportunity yang lainnya banyak kesempatan yang bisa kita lakukan dengan Amerika, kesempatan untuk suplai produk-produk Indonesia yang lainnya,” jelasnya. 

Selain meningkatkan perdagangan dengan AS, lanjut Rizal, pemerintah juga berupaya menjadi negara ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2045. Namun target ini tidaklah mudah. Rizal menyebut, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi minimal 7 persen setiap tahunnya. 

“Kalau pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5 persen tidak cukup, makanya kita butuh pertumbuhan ekonomi 7 persen. Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga harus mencapai 7 triliun dolar AS,” ujarnya. 

Baca juga : Selangkah Lagi, Indonesia Jadi Rujukan Ekonomi Syariah Dunia

Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr mengatakan, untuk meningkatkan perdagangan kedua negara, pengusaha asal Amerika berharap Indonesia bisa membuka lebih luas lagi peluang berinvestasi dan berbisnis di Tanah Air. 

Kondisi itu akan memberikan efek positif terhadap perekonomian Indonesia.“Kami percaya salah satu cara untuk meningkatkan perdagangan adalah dengan membuka lebih luas peluang bagi pengusaha AS datang ke sini,” tuturnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.