Dark/Light Mode

Prestasi Moncer, Tata Kelola Perusahaan Kian Meningkat

Minggu, 8 Desember 2019 12:44 WIB
Seluruh lini KAI siap mengoperasikan Gapeka baru dan Angkutan Nataru. (Foto: Humas KAI)
Seluruh lini KAI siap mengoperasikan Gapeka baru dan Angkutan Nataru. (Foto: Humas KAI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersiap meninggalkan tahun 2019 dengan sederet prestasi yang membanggakan.

Di awal tahun ini, KAI memulainya dengan pengoperasian kereta baru KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar (PP) pada 2 Januari 2019.

KA Pangandaran merupakan salah satu dukungan KAI terhadap program pariwisata nasional dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Banjar, dan Pangandaran.

Setelahnya, KAI terus berinovasi untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Terutama generasi milenial yang mengutamakan pelayanan yang cepat, praktis, dan efisien. Apalagi, milenial juga gemar mengaktualisasikan diri.

Untuk pertama kalinya, KAI menggelar KAI Millenial Travel Fair pada 30-31 Maret 2019 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Event ini mengusung konsep cashless untuk berbagai transaksi, yaitu menggunakan LinkAja atau EDC Himbara.

Masih berkaitan dengan kaum milenial, pada 7 April 2019, KAI meresmikan Coworking Space di stasiun. Fasilitas ini bertujuan untuk mengakomodasi minat masyarakat, terutama generasi milenial yang cenderung kreatif dan dinamis.

Penumpang tinggal menunjukkan boardingpass, jika ingin menggunakan coworking space ini. Saat ini ada, sembilan stasiun yang telah dilengkapi dengan fasilitas coworking space yakni Stasiun Bandung, Gambir, Juanda, BNI City, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Jember.

Selanjutnya, pada Minggu, 26 Mei 2019, KAI meluncurkan Kereta Luxury 2 dalam rangka menyambut musim Lebaran tahun 2019 lalu. Kereta ini meneruskan kesuksesan pendahulunya, yakni Kereta Luxury 1 atau sleeper train.

Baca juga : Mematikan Koruptor Sulitnya Minta Ampun

Kemudian, bertepatan dengan HUT ke-74 KA pada 28 September 2019, KAI meluncurkan KA Argo Parahyangan Excellence. Dengan KA Parahyangan Excellence, waktu tempuh Jakarta-Bandung dapat dipersingkat menjadi 2 jam 50 menit.

Sedangkan pendahulunya, KA Argo Parahyangan Reguler butuh waktu 3,5 jam untuk melintasi rute tersebut.

Pada momen yang sama, KAI juga meluncurkan kereta komersial privat yang dinamakan Kereta Istimewa. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari 2 (dua) kereta berjenis kereta diesel alias KRD, dengan total kapasitas 40 penumpang.

Jadwal Kereta Istimewa dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan, karena tidak dirangkaikan dengan perjalanan KA reguler.

Kereta Istimewa ini memiliki fasilitas seperti ruang rapat, lounge, mini bar, karaoke, mushola, dan toilet.

Di proyek strategis nasional, KAI pun menorehkan kinerja baru. Sejumlah 1 trainset dari pengadaan sarana LRT Jabodebek oleh KAI telah diangkat di Stasiun Harjamukti, Cibubur, pada 13 Oktober 2019.

Ini merupakan progres menuju pengoperasian LRT Jabodebek yang diamanatkan oleh pemerintah kepada KAI.

Selain itu, ada juga reaktivasi jalur Cibatu-Garut yang terus menunjukkan progres baru.

Baca juga : PBB Ingatkan Bahaya Perubahan iklim Sudah Mengancam Banyak Negara

Di bidang pelayanan kesehatan, Klinik Mediska Semarang yang merupakan fasilitas kesehatan milik KAI menjadi Juara I Lomba Klinik Pratama Sehat Tingkat BUMN Tahun 2019.

Perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan ini, mempersyaratkan sejumlah aspek penilaian. Di antaranya lokasi klinik, sarana-prasarana, laboratorium, pelayanan farmasi, dan sistem pengolahan limbah.

Saat ini KAI memiliki 54 Klinik Mediska yang tersebar di seluruh wilayah operasi KAI.

“Penghargaan ini merupakan suatu kebanggaan yang menunjukkan bahwa kualitas dan mutu pelayanan Klinik Mediska KAI, diakui Kemenkes RI,” ujar Edi.

Klinik Mediska Semarang berhasil menyisihkan 119 BUMN lainnya dalam ajang tersebut.

Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang lebih baik, KAI pun menyelenggarakan Investor Gathering di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada 11 November 2019.

KAI mengumumkan rencananya menerbitkan obligasi melalui Penawaran Obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019, yang nantinya akan digunakan untuk pengadaan sarana baru dan peremajaan sarana yang sudah uzur.

Penjamin Pelaksana Emisi dalam obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.

Baca juga : 2036 Indonesia Keluar dari Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah

Sampai Oktober 2019, terdapat 672 kereta yang usianya diatas 30 tahun. Adapun kereta-kereta tersebut berupa kereta penumpang, kereta makan, kereta bagasi dan kereta pembangkit.

Untuk titik utama pembaruan sarana adalah melakukan repowering yaitu peningkatan daya sarana kereta api. Repowering ini meliputi pekerjaan penggantian mesin kereta penumpang, gerbong barang, pembaruan lokomotif, kereta rel diesel dan lainnya.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta peningkatan layanan baik untuk angkutan penumpang maupun barang.

Kinerja KAI yang tak kalah membanggakan adalah hasil assessment penerapan GCG tahun 2018, yang diumumkan pada Maret 2019 dengan perolehan hasil yang sangat baik, dengan skor 90,025.

Pencapaian ini meningkat dibanding tahun 2017, yang hanya mencapai skor 89,377.

"Hasil capaian tersebut merupakan kerja keras seluruh jajaran manajemen dan pekerja, yang selalu berkomitmen pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),” jelas Edi.

”Kami juga selalu berupaya meningkatkan komitmen terhadap pelayanan pelanggan pengguna jasa KA, yang terus meningkat tiap tahunnya. Tahun 2018, kami mengangkut 425 juta penumpang. Angka ini meningkat dibanding tahun 2017, yang hanya mengangkut 394 juta penumpang," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.