Dark/Light Mode

Terima Hibah Blueberry, Kementan Siap Kembangkan Agribisnis Alternatif

Jumat, 13 Desember 2019 14:01 WIB
Direktur Buah dan Florikultura Kementan, Liferdi Lukman (kiri) saat menerima hibat benih blueberry dari Presiden Ezawa Fruit Land, Sadao Ezawa. (Foto: Humas Kementan)
Direktur Buah dan Florikultura Kementan, Liferdi Lukman (kiri) saat menerima hibat benih blueberry dari Presiden Ezawa Fruit Land, Sadao Ezawa. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan Kota Kisarazu, Prefektur Chiba, Jepang bersama dengan Presiden Ezawa Fruit Land, mengunjungi Bandung dan Yogyakarta, beberapa hari lalu. Kunjungan ini merupakan balasan Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan), Syukur Iwantoro, pada Maret lalu.

Pada kesempatan ini, Tim Jepang menyerahkan hibah benih blueberry ke Indonesia yang diwakili Ditjen Hortikultura Kementan. Penyerahan hibah berlangsung di Kabupaten Bandung dan UGM-Yogyakarta. Perwakilan Kota Kisarazu dan Direktur Buah dan Florikultura, menandatangani Berita Acara Serah Terima hibah benih blueberry. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan berita acara dari Ditjen Hortikultura kepada Ketua Kelompok Bhakti Tanjungwangi Lestari. 

Direktur Buah dan Florikultura Kementan, Liferdi Lukman, mengharapkan agar hibah benih ini menjadi alternatif agri bisnis baru yang potensial di Indonesia. "Saya berharap blueberry dapat tumbuh dengan baik dan berbuah, sehingga jadi alternatif usaha agribisnis bagi petani di Indonesia,” ucapnya. 

Baca juga : Kemenhub Siap Terus Bangun Infrastruktur

Mantan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat ini menyampaikan pesannya agar proyek ini menjadi program korporasi. “Saya juga menekankan perlunya kemitraan terpadu antara kelompok tani, perguruan tinggi dan swasta untuk mewujudkan kawasan korporasi blueberry di Indonesia,” imbuhnya.

Serah terima benih ini turut disaksikan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten setempat, perwakilan Eselon I Kementan dan Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM. Selain itu, Presiden Ezawa Fruit Land, Sadao Ezawa, sekaligus Ketua Asosiasi Petani Blueberry, dalam pertemuan memberikan informasi teknik budidaya dan kuliah umum mengenai Blueberry kepada para mahasiswa UGM dan petani.

Lokasi penanaman berada di Desa Tanjung Wangi, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Wisma Gadjah Mada, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Masing-masing lokasi akan menanam 200 benih terdiri dari 10 varietas, yaitu Woodard, Bluegem, Ethel, Homebell, Brightwell, Menditoo, Garden blue, Tifblue, Powder blue dan Baldwin. 

Baca juga : NTT Masuk Kategori High Risk ASF, Kementan Perketat Kawasan Perbatasan Timor Leste

“Tujuan pemberian 10 varietas yang berbeda-beda adalah untuk mengetahui varietas yang sesuai dengan lokasi masing-masing. Kedua lokasi dipilih karena melihat adanya potensi pengembangan blueberry,” ucap Ezawa. 

“Kedua lahan memiliki kesesuaian penanaman blueberry. Dilihat dari ketinggiannya yaitu 1.000 -1.500 mdpl, suhu dingin, kegemburan tanah, ketersediaan air yang mengalir di tanah, namun perlu penanganan untuk mendapatkan pH tanah menjadi maksimum 5,8," tambahnya.

Ezawa meminta Kelompok Bhakti Tanjungwangi Lestari dan UGM selalu merekam perkembangan dan menyampaikan setiap permasalahan yang terjadi. "Selalu catat dan sampaikan jika ada masalah, agar saya dapat mencari penyelesaian sesuai karakter di Indonesia,” tutupnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.