Dark/Light Mode

Disaksikan Menkeu

Menhub Happy Bandara Komodo Dikelola Asing

Jumat, 27 Desember 2019 11:08 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, President Director
Cardig Aero Services (CAS) Nurhadijono Nurjadin,
Vice President Director CAS Radianto Kusumo, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Executive Vice President
Corporate Secretary dan Communications PT PII Pratomo Ismujatmika saat pengumuman Proyek KPBU Bandar Udara
Komodo, Labuan Bajo di Jakarta, kemarin. (MOHAMAD QORI/RAKYAT MERDEKA)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, President Director Cardig Aero Services (CAS) Nurhadijono Nurjadin, Vice President Director CAS Radianto Kusumo, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Executive Vice President Corporate Secretary dan Communications PT PII Pratomo Ismujatmika saat pengumuman Proyek KPBU Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo di Jakarta, kemarin. (MOHAMAD QORI/RAKYAT MERDEKA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengumumkan pemenang pengelola Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), kemarin. 

Pemenangnya adalah konsorsium CAS dengan anggota PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd. (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd. sebagai perusahaan jasa penunjang transportasi udara, solusi boga menjadi pemenangnya. Total investasi untuk proyek bandara ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan masa konsesi 25 tahun. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kehadiran investor asing membuktikan Indonesia tempat investasi yang menarik. 

Menurutnya, ini juga membuktikan bahwa investor masih tertarik kerja sama dengan Indonesia. Untuk mendukung kelancaran proyek ini, Kementerian Keuangan memberikan dukungannya kepada Kementerian Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK), melalui salah satu Special Mission Vehicle yaitu PT PII. 

Baca juga : Sore Ini, Pemenang Lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo Diumumkan

Sri Mulyani menuturkan, pada November 2019, PT PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan atau In Principle Approval (IPA) kepada proyek Bandara Komodo. 

“Kehadiran PT PII sebagai penyedia penjaminan dalam struktur proyek Bandara Komodo ini, merupakan salah satu bentuk dukungan dari pemerintah, yang bisa meningkatkan confidence, dengan menggunakan Special Mission Vehicle-nya Kementerian Keuangan,” katanya dalam konferensi pers di Aula Djuanda I Kemenkeu, Jakarta, kemarin. 

Sri Mulyani mengungkapkan, ruang lingkup yang dikerjasamakan dari Proyek KPBU Bandara Komodo adalah merancang, membangun dan membiayai pembangunan seperti membangunan fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landasan pacu, penambahan apron, stopway dan Runway End Safety Area (RESA). 

Selain itu, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, ada pembangunan fasilitas sisi darat yang meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya. 

Baca juga : Lelang Pengelolaan Bandara Komodo Diumumkan Akhir November Ini

“Pemenang proyek ini juga harus memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandara Komodo selama masa kerja sama dan menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo kepada PJPK pada saat masa kerjasama berakhir,” tuturnya. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, investasi yang dibutuhkan dalam skema KPBU Bandara Komodo ini memerlukan investasi Rp 1,2 triliun selama 5 tahun, dengan masa kerja sama 25 tahun dengan target pendapatan mencapai Rp 5,7 triliun. 

“Saya apresiasi mereka berminat karena baru 600 ribu penumpang saat ini dan bakal jadi 4 juta penumpang per tahun dalam 10 tahun,” katanya. 

BKS, sapaan akrab Budi Karya menjelaskan, ada lima konsorsium yang bersaing. Mereka ini terpilih dari 100 badan usaha pada proyek pengembangan Bandara Komodo.

Baca juga : Menhub Siap Kaji Proses Rekrutmen Driver Ojol

“Kita harus bangga karena saat market sounding ada 100 badan usaha yang turut serta, dan 70 badan usaha yang minat dan berarti Indonesia menarik untuk investasi, pada market sounding lulus 5 konsorsium,” jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.