Dark/Light Mode

Sore Ini, Pemenang Lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo Diumumkan

Kamis, 26 Desember 2019 14:28 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengumumkan pemenang lelang proyek pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (26/12) sore ini.

Informasi ini disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenhub, Hengki Angkasawan.

"Nanti sore, Menteri Perhubungan bersama Menteri Keuangan akan mengumumkan pemenangnya,” katanya.

Lelang proyek pengembangan bandara ini diikuti oleh lima konsorsium. Tiga di antaranya, lanjut ke proses pengajuan dokumen penawaran. Ketiga konsorsium tersebut adalah:

  1. Konsorsium CAS (PT.Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd)
  2. Konsorsium Komodo (PT Angkasa Pura II (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), Citilink Indonesia, dan Muhibbah Engineering).
  3. Konsorsium IWEG dengan anggota Egis, Wika Gedung, Interport dan PGN Solution.

Baca juga : Kemenhub Pengen Angkutan Udara Ramah Difabel

Pengembangan Bandara Komodo ini bertujuan untuk mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas.

Proyek pengembangan Bandara Komodo akan dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Dalam hal ini, KPBU memiliki ruang lingkup merancang, membangun, dan membiayai sederet fasilitas seperti fasilitas sisi udara. Meliputi perpanjangan dan perkerasan landas pacu, penambahan apron, stopway, dan runway end safety area (RESA).

"Seluruh badan usaha lokal dan internasional yang berminat telah mengikuti proses pemilihan. Selama proses, pengelola bandara selalu didampingi Konsultan Pendamping Transaksi PT Surveyor Indonesia," jelas Hengki.

Baca juga : Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang Alami Kemajuan Signifikan

Pembangunan fasilitas sisi darat yang meliputi perluasan Terminal Penumpang Domestik, Pembangunan Terminal Penumpang Internasional, kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya.

Ruang lingkup KPBU juga mencakup pengoperasian Bandara Komodo selama masa kerja sama yaitu 25 tahun, serta pemeliharaan seluruh infrastruktur dan fasilitasnya selama masa kerja sama.

Seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandara Komodo akan diserahkan kepada Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) saat masa kerja sama berakhir.

Lewat KPBU ini, pemerintah membidik peningkatan kinerja dan pelayanan di Bandara Komodo. Serta meningkatnya konektivitas, baik lokal maupun internasional. Pada tahun 2044, jumlah penumpang di bandara ini ditargetkan mencapai 4 juta orang dan kargo 3.500 ton.

Baca juga : Kemenperin Kerek Penggunaan Produk Lokal

Pengembangan Bandara Komodo juga diharapkan mampu mendukung pemerintah menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2023 dan KTT APEC pada 2024. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.