Dark/Light Mode

Timur Tengah Memanas, Garuda Hindari Kawasan Udara Iran

Minggu, 12 Januari 2020 18:45 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Wikipedia)
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Wikipedia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Maskapai Garuda Indonesia mengalihkan rute penerbangan dari dan menuju Eropa tidak melewati kawasan udara Iran dan sekitarnya. Maskapai pelat merah ini takut kena rudal salah sasaran.

Hal ini juga menyusul adanya larangan terbang yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat alias Federal Aviation Administration (FAA) pasca ketegangan yang terjadi di kawasan tersebut.

Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M Hutapea mengatakan, Garuda Indonesia menyesuaikan jalur penerbangan dari dan menuju Eropa dari yang sebelumnya melewati wilayah udara Bucharest dialihkan ke wilayah udara Mesir dan Yunani. 

Baca juga : Lebih Penting Koran Daripada Diri Saya

"Dengan demikian seluruh layanan operasional Garuda Indonesia pada rute tersebut tetap berlangsung normal seperti biasa," katanya.

Tumpal mengatakan, akan terus memantau secara intensif perkembangan lebih lanjut kondisi tersebut. "Kami akan terus memantau secara intensif perkembangan lebih lanjut kondisi tersebut serta berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan layanan operasional Garuda Indonesia tetap terjaga," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti juga telah mengeluarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU.008/1/2/DRJU.DAU/2020 per 8 Januari 2020 perihal Peringatan Overflying, mengingatkan kepada Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan apabila melintas dan berencana melintasi wilayah udara di beberapa negara Timur Tengah seperti Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman.

Baca juga : 18 Tahanan Kasus Korupsi Jalani Kebaktian di Rutan KPK

Polana menjelaskan, kondisi wilayah udara Irak, Iran, Teluk Persia dan Teluk Oman perlu diwaspadai, mengingat peningkatan eskalasi konflik di wilayah tersebut.

"Memperhatikan peningkatan eskalasi konflik di wilayah Timur Tengah, khususnya Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman, seluruh maskapai diharapkan dapat meningkatkan kehati-hatian dan juga kewaspadaan," katanya.

Saat ini, pesawat yang akan melewati daerah tersebut telah diperintahkan untuk dialihkan (reroute) untuk menjauhi area konflik, termasuk pesawat yang akan terbang menuju dan dari Saudia Arabia. "Kami akan selalu mengawasi seluruh maskapai nasional yang melakukan penerbangan internasional. Hal itu penting guna terus menjaga keselamatan, keamanan dan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa penerbangan," ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.