Dark/Light Mode

Smesco: UMKM Olahan Makanan Paling Terdampak Corona

Selasa, 21 April 2020 16:58 WIB
Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata. (Foto: ist)
Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia mencatat UMKM makanan paling terdampak corona.

Kemudian disusul sektor fesyen dan aksesoris, kerajinan/craft, rumah makan, Sisanya dari berbagai sektor UMKM seperti manufaktur, jasa, perdagangan hingga perhotelan juga mengalami dampak cukup signifikan.

Data tersebut diperoleh dari hasil survei dan kajian Semsco Indonesia terhadap 722 responden pelaku UMKM yang mengalami dampak akibat Covid-19. Survei dilakukan sejak 31 Maret-20 April 2020.

Baca juga : Bamsoet Berikan Bantuan Kemanusiaan ke Keluarga Terdampak Covid-19

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, dari survei tersebut menunjukkan banyak hal mulai dari kategori apa saja, penurunan omzet yang terjadi dari pengurangan jam kerja hingga PHK karyawan, bahan baku hingga perkiraan sampai kapan UMKM mampu bertahan menghadapi situasi seperti saat ini.

"Survei ini dilakukan secara independen dan tidak terlaku besar, tapi saya rasa ini penting untuk mendapatkan problem apa yang sudah dan akan dialami oleh para pelaku UMKM," ucap Leo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (21/4).

Masih dalam hasil survei tersebut dinyatakan, sekitar 16,5 persen dampak pengurangan jam kerja tapi tetap bekerja yang paling banyak dialami UMKM. Disusul dengan pengurangan hari kerja menjadi 3-4 hari dalam seminggu. Kemudian 12,4 persen mengalami restrukturisasi fungsi dan jam kerja.

Baca juga : PPKL: Kualitas Udara Jakarta Makin Baik Saat Wabah Corona

Terkait omzet, para pelaku UMKM yang mengalami penurunan 10-30 persen mencapai 15 persen, sementara omzet yang menurun hingga 30-60 persen sekitar 20,8 persen. Namun yang paling banyak dialami adalah penurunan omzet lebih dari 60 persen yang mencapai 35,9 persen.

Leo mengatakan, akibat turunnya omzet, membuat pelaku UMKM ini membuat keputusan terhadap para pekerjanya. Hampir 27,5 persen memilih PHK untuk sebagian karyawan dan sebanyak 43,5 persen memilih opsi untuk tetap mempekerjakan karyawan dengan sistem part time.

"Tentunya kami masih akan melakukan beberapa program dan edukasi untuk mengatasi hal ini. Bagaimana para pelaku UMKM tetap bisa bertahan meski mengalami keterpurukan saat Covid-19," terangnya.

Baca juga : Ramadhan Bersama Corona

Layanan Sparc Campus

Salah satu upaya yang telah dilakukan Smesco adalah, dengan membuka layanan online (daring) yang melibatkan 1.000 peserta UMKM lewat Sparc Campus. Program ini telah berjalan selama dua minggu, dimulai sejak awal April, masing-masing 5 kali dalam sepekan. 

"Ke depannya Smesco akan membuka kerja sama dengan Telkomsel untuk memperluas jangkauan komunikasinya," imbuhnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.