Dark/Light Mode

Banyak Yang Gadai Mobil Demi Bayar Gaji Karyawan

Bisnis Pegadaian Meroket Di Tengah Wabah Corona

Sabtu, 16 Mei 2020 03:56 WIB
Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

RM.id  Rakyat Merdeka - Bisnis PT Pegadaian (Persero) makin moncer di tengah wabah corona. Perusahaan pelat merah ini mencatatkan kenaikan penyaluran pembiayaan (outstanding loan/OSL) produk gadai sebanyak Rp 39,4 triliun untuk periode Januari-April 2020. Naik 15,91 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 34 triliun.

Sekretaris Perusahaan Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo mengatakan, selama bulan puasa, apalagi jelang Lebaran, banyak masyarakat yang menggadaikan aset atau barangnya.

“Ada kenaikan Rp 5 triliun. Sebanyak 90 persen dari total OSL masih didominasi gadai emas. Tapi sebenarnya, emas naiknya tidak signifikan,” ujar Amoeng melalui video conference di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Komisi V DPR Dukung Kebijakan Pemerintah Terkait Pengendalian Transportasi Di Tengah Wabah Covid-19

Ia menuturkan, yang naik signifikan justru gadai kendaraan roda empat alias mobil sebesar 30 persen. Berdasarkan data per 31 Januari, nilai outstanding-nya Rp 240 miliar, lalu selama periode Februari-April 2020 mencapai Rp 390 miliar.

Artinya, ada peningkatan 150 miliar dalam kurun waktu tiga bulan. “Orang pilih menjaminkan mobilnya. Alasannya, untuk bayar gaji atau THR karyawannya. Ada juga untuk kebutuhan harian. Daripada mobilnya disimpan di rumah saja, takut dicuri atau rusak. Pinjamannya rata-rata di atas Rp 20 juta,” bebernya.

Adapun produk lain yang biasanya digadaikan masyarakat yakni perhiasan, seperti berlian, ada juga yang berbentuk tekstil atau pakaian, kain songket, alat elektronik, alat rumah tangga seperti blender, setrika, kendaraan bermotor lainnya, kendaraan niaga, dan lain sebagainya.

Baca juga : Pantang Menyerah, Beginilah Cara UKM Binaan Pertamina Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Menurutnya, nasabah Pegadaian tidak hanya masyarakat kecil atau ibu-ibu rumah tangga saja. Tapi juga pelaku usaha, termasuk UKM (usaha kecil menengah), dan mahasiswa.

Dijelaskan Amoeng, terdapat tiga wilayah dengan jumlah nasabah terbanyak melakukan aktivitas gadai, yakni Makasar, Denpasar, dan Manado. Perseroan mencatatkan, selama empat bulan terakhir, jumlah nasabah produk gadai dari sebelumnya 11 juta menjadi 11,46 juta nasabah.

“Ada tambahan 250 ribu nasabah baru selama pandemi, terbanyak pada Maret-April. Tapi, semua kinerja positif ini kan sampai April, kalau ditanya Mei bagaimana? Pasti hancur. Bisnis di non-gadai sudah pasti turun. Itu menggerus. Tapi tiga, empat bulan ke depan, bisa saja naik lagi,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.