Dark/Light Mode

Defisit Anggaran Makin Melebar

Jokowi Suruh Tiga Menteri Utak-atik APBN Agar Kredibel

Kamis, 4 Juni 2020 07:30 WIB
Dari kiri: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mulai khawatir penanganan virus corona membuat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kian melebar.

Untuk itu, Jokowi meminta jajaran menteri ekonominya melakukan kalkulasi yang cermat dalam perubahan postur APBN 2020 tersebut. Anggaran negara tahun ini harus tetap kredibel.

Baca juga : Jokowi Minta Mendag Turun Ke Lapangan

"Saya dapat laporan berbagai perkembangan dalam penanganan corona dan berbagai langkah strategis pemulihan ekonomi. Namun konsekuensinya, adanya tambahan belanja yang berimplikasi pada meningkatnya defisit APBN. Saya ingin perubahan postur ini dilakukan hati-hati,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, kemarin.

Dilanjutkan Presiden, perubahan postur APBN juga harus dilakukan secara transparan, akuntabel, sehingga APBN 2020 bisa dijaga, bisa dipercaya dan tetap kredibel.

Baca juga : Jokowi Minta Para Menteri Jaga Ketersediaan Sembako

Ia pun sudah menugaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan.Sri Mulyani, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa untuk melakukan penghitungan.

“Penghitungan sangat penting kita lakukan, untuk melihat berbagai risiko fiskal ke depan,” tegas Jokowi.

Baca juga : Pemakaman Ibunda Bersifat Internal, Jokowi Minta Menteri Fokus Kerja

Pada rapat tersebut, Jokowi juga meminta agar seluruh lembaga bergotong royong menanggung beban penanganan Covid-19.

Presiden juga meminta lembaga lain seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan pelaku usaha untuk berbagi beban. “Agar pelaku usaha, korporasi tetap mampu berjalan, PHK masif dapat kita cegah, dan sektor keuangan bisa tetap stabil dan roda ekonomi bisa kita jaga,” jelas Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.