Dark/Light Mode

Sandiaga Usul 5 Gagasan Aman Pangan Hadapi Ancaman Krisis Saat Pandemi

Minggu, 14 Juni 2020 11:21 WIB
Founder OCE Oke Sandiaga Uno saat webinar dengan Serikat Tani Islam Indonesia (STII) di Jakarta, Sabtu (13/6). (Foto: Istimewa)
Founder OCE Oke Sandiaga Uno saat webinar dengan Serikat Tani Islam Indonesia (STII) di Jakarta, Sabtu (13/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Krisis pangan sudah terjadi selama pandemic Covid-19 seperti yang diprediksi oleh Food and Agriculture Organization (FAO). FAO memprediksi bahwa akan terjadi krisis pangan secara global.

Di Indonesia, produksi beras Indonesia tahun 2019 berada di kisaran 31, 31 juta ton, sedangkan kebutuhan beras sebesar 29.6 juta ton per tahun.

Founder OK OCE Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan, permintaan pangan saat ini sangat besar.

Baca juga : Penjualan Mobil Honda Via Online Capai 25 % Saat Pandemi

Hal ini merupakan potensi untuk memenuhi pasar dalam negeri sebagai subtitusi impor. "Saat ini di luar panic buying , permintaan pasokan bahan pangan sudah naik 10%, sementara suplai berkurang hingga 25%.

"Ada empat provinsi yang rentan terkait produksi beras nasional terhadap Covid-19 yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan , “ ungkapnya dalam Webinar bersama OK OCE STII (Serikat Tani Islam Indonesia), Sabtu (13/6).

Ia juga menyatakan lima gagasan aman pangan, yakni di era pandemi, negeri ini berpeluang mengejar defisit dan mencegah krisis pangan. Kedua, menumbuhkan ketahanan pangan mulai dari lingkup keluarga hingga bangsa.

Baca juga : Menperin Usul Keringanan Pembayaran Listrik Untuk Industri

Ketiga, melipatgandakan kapasitas produksi pangan lokal. Keempat, perkaya food mix dengan bahan baku asli Indonesia, terutama ikan. Terakhir, terapkan teknologi , ciptakan green jobs untuk generasi muda.

Tidak hanya itu, Sandi juga menjelaskan krisis pangan bisa saja terjadi karena perubahan iklim, cuaca, serta Pembatasan Skala Sosial Bersakala Besar (PSBB). Semua provinsi memiliki potensi risiko yang sama. Menurutnya semua provinsi harus bersiap.

“ Kita harus melihat lumbung- lumbung pangan kita agar siap di akhir tahun 2020. Solusinya adalah kembangkan bisnis suplai, edukasi, pengembangan produk pangan halal dengan mengadposi digitalisasi, misalnya Cloud Kitchen," jelasnya.

Baca juga : Kemenag Segera Evaluasi Pelaksanaan Shalat Jumat Selama Pandemi

Cloud kitchen sering juga disebut sebagai dapur satelit atau ghost kitchen. Cloud kitchen adalah restoran dengan konsep yang hanya menawarkan jasa delivery saja dan tidak menyediakan fasilitas makan di tempat. "Bangun ekosistem pangan, bidik dan bantu ekonomi rumah tangga, " pungkas Sandi.[SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.