Dark/Light Mode

Saham Sinarmas Rontok, Karena Urusan Warisan?

Rabu, 15 Juli 2020 07:16 WIB
Harga saham perusahaan publik Sinarmas Group rontok pada Selasa (14/7) sore, seiring isu rebutan warisan. (Foto: Antara)
Harga saham perusahaan publik Sinarmas Group rontok pada Selasa (14/7) sore, seiring isu rebutan warisan. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah terkuaknya ribut-ribut harta warisan di keluarga konglomerat Eka Tjipta Widjaja, saham beberapa perusahaan Grup Sinarmas rontok di pasar bursa. Apa ini karena urusan warisan juga?

Seperti diketahui, Freddy Widjaja, anak Eka Tjipta dari istri Lidia Herawaty Rusli, menggugat kelima kakak tirinya, di PN Jakpus. Dia meminta setengah harta warisan dari 12 perusahaan yang dia daftarkan dalam gugatannya. Total aset dari 12 perusahaan itu, ditaksir sebesar Rp 668 triliun. Nah, dari 12 perusahaan Grup Sinarmas yang digugat dalam sengketa waris itu, ada 7 emiten sudah go public alias terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga : Ricuh Partai Berkarya Karena Pro Pemerintah Vs Oposisi?

Ketujuh perusahaan itu adalah Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dengan kode TKIM, Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), Bank Sinarmas (BSIM), dan Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR). Selain itu, ada Sinar Mas Multiartha (SMMA) dan SMART.

Dalam perdagangan di BEI kemarin, 4 dari 7 perusahaan tersebut berakhir di zona merah. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan Indah Kiat Pulp and Paper anjlok paling dalam lebih dari 5 persen. Harga saham terkoreksi 5,96 persen menjadi Rp 6,700 per saham.

Baca juga : Keluarga Sinarmas Ributin Warisan 668 Triliun Rupiah

Emiten lainnya, yakni Indah Kiat Pulp and Paper dengan kode transaksi INKP juga ikut merosot 5,5 persen ke level Rp 7.300. Bank Sinarmas turun tipis 1,92 persen ke level Rp 510 per saham, diikuti saham Bank China Construction Bank Indonesia yang merosot 1,32 persen.

Setelah itu Sinar Mas Multiartha dan SMART turun masing-masing 0,86 persen dan 0,3 persen. Adapun satu emiten lagi dari Grup Sinarmas yaitu Golden Energy Mines sudah sejak 2018 perdagangannya dihentikan (suspensi) oleh pihak BEI. Saham perusahaan berkode emiten GEMS ini disuspensi pada level Rp 2.550 per saham.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.