Dark/Light Mode

Konsisten Fokus Layani Masyarakat Hingga Pelosok

Pertamina Pastikan IPO Tak Pengaruhi Kinerja Terhadap Penugasan Pemerintah

Kamis, 30 Juli 2020 08:39 WIB
Konsisten Fokus Layani Masyarakat Hingga Pelosok Pertamina Pastikan IPO Tak Pengaruhi Kinerja Terhadap Penugasan Pemerintah

 Sebelumnya 
Mengenai pelayanan gas yang dilakukan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai Subholding Gas, Pertamina menegaskan seluruh penugasan dari Pemerintah tetap berjalan sesuai target.

Seperti diketahui, PGN menjadi subholding pertama yang melaksanakan implementasi IPO sejak tahun 2003. Sejak saat itu, pembangunan infrastruktur transmisi dan distribusi gas bumi semakin meningkat hingga saat ini.

Dengan pengembangan disitribusi yang meluas ke beberapa wilayah baru, diikuti dengan pengembangan jaringan gas rumah tangga disekitar pusat ekonomi yang ditumbuhkan oleh adanya pipa distribusi.

Baca juga : Pertamina Optimalkan Aset untuk Cultural Park di Kenten, Palembang

Bahkan sejak IPO, khususnya pengembangan jargas PGN telah menunjukkan kenaikan sambungan rumah yang signifikan. Dari sekitar 64.800 Sambungan Rumah (SR), kini menjadi sekitar 399.600 SR pada tahun 2019.

Pembangunan jargas juga telah melayani daerah pelosok seperti Aceh, Kalimatan Utara (Tarakan), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sorong.

“Dari tahun 2000– 2019, sebaran penugasan jargas mandiri maupun jargas APBN yang dibangun PGN Group sebanyak 399.600 SR di 17 propinsi dan 60 kabupaten/ kota di Indonesia, dengan total infrastruktur pipa sekitar 3.800 km,” ungkap Fajriyah.

Baca juga : Komisaris Pertamina Patra Niaga Dipastikan Tidak Rangkap Jabatan

Di tahun 2020, meski sempat terkendala oleh pandemi COVID-19, PGN konsisten untuk melanjutkan pembangunan jargas rumah tangga, dengan target 127.800 SR di 23 Kabupaten/ kota.

Selain untuk ketahanan energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat, program jargas juga memberikan benefit pada penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sampai dengan 70 persen. Serta menyerap tenaga kerja lokal sekitar 39.000 pekerja.

PGN andil dalam menempatkan jargas rumah tangga sebagai prioritas utama, sesuai dengan target Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (RJPMN) pemerintah untuk mewujudkan 4 juta SR, penghematan subsidi Elpiji sebesar Rp 3,3 triliun, dan pengurangan Impor LPG sebesar Rp 17, 25 triliun di tahun 2024.

Baca juga : 200 Daerah Berstatus Aman Dan Berisiko Rendah Corona

"Penugasan BBM 1 Harga dan pembangunan jargas merupakan komitmen Pertamina Group. Ini bukti komitmen kami dalam memberikan kemudahan akses, kehandalan dan pelayanan dalam penyediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," pungkas Fajriyah. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.