Dark/Light Mode

Rencana IPO di Masa Pandemi

Harga Saham Perdana ASDP, Apa Mungkin Bisa Optimal?

Senin, 3 Agustus 2020 08:02 WIB
Ilustrasi kapal ferry milik ASDP (Foto: Istimewa)
Ilustrasi kapal ferry milik ASDP (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) diminta memikirkan masak-masak rencananya menggelar penawaran saham terbatas alias IPO. Soalnya, di masa pandemi corona sepertinya ini IPO diprediksi tidak akan maksimal.

Seperti diketahui, meski dihantam pandemi Covid-19, namun industri pelabuhan tetap mampu menunnukkan performa yang solid di kuartal 1 dan kuartal 2 tahun ini.

Menurut Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan, bahwa di tengah kondisi saat ini aktivitas logistik yang menggunakan transportasi perairan masih cukup baik. “Aktivitas ekspor dan impor ini dominasi terbesarnya masih lewat jalur laut. Dan kita lihat, transaksinya masih cukup baik,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka.

Ia mengakui, hampir semua sektor industri pasti terdampak Covid-19. Namun untuk pelabuhan, masa pemulihannya bisa lebih cepat dibanding sektor lainnya. “Turunnya nggak separah sektor lain, (kinerjanya) cukup solid di kuartal 1 dan kuartal 2,” katanya.

Baca juga : Bantu UMKM Di Masa Pandemi, BGR Bikin Aplikasi Warung Pangan

Ditanya soal rencana perusahaan di sektor pelabuhan melakukan IPO (initial public offering) alias go public,  ia menilai, hal ini tergantung pada urgensi kebutuhan pendanaan perusahaan. Hanya saja, ada hal yang perlu dipertimbangkan bila melakukan IPO di tengah kondisi pandemi saat ini.

“Konsekuensinya, harga tidak akan optimal di kondisi market seperti sekarang. Bisa saja investor minta diskon,” warning-nya.

Namun ia menegaskan, selama beberapa negara yang memiliki hubungan perdagangan tidak lagi menerapkan lockdown di negaranya, melepas saham ke pasar modal bisa menjadi alternatif mencari pendanaan selain pinjaman perbankan.

“Ini kan bicara masalah jasa, selagi aktivitas ekspor impor tetap berjalan dan tidak ada lockdown lagi di beberapa negara, saya rasa tidak ada masalah untuk IPO,” terangnya.

Baca juga : Ringankan Debitor Di Saat Pandemi, OJK Bakal Perpanjang Restrukturisasi Kredit

Sebelumnya, perseroan mulai melirik pasar modal sebagai sumber pendanaan untuk membiayai pengembangan bisnis pelabuhan ke depannya.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menyadari, pihaknya tak lagi hanya bisa mengandalkan pendanaan yang terbatas untuk merealisasikan rencana pengembangan bisnis tersebut.

Oleh karena itu, perseroan berniat mencatatkan sahamnya di pasar modal. Saat ini, pihaknya tengah menghitung berapa kebutuhan pendanaan dan besaran saham yang akan dilepas.

“Dengan pengembangan bermacam-macam itu, kami ingin mencari partner dana yang efisien, maka kita sedang menuju IPO. Kami masih hitung dulu,” akunya, Sabtu (25/7).

Baca juga : BNI Satukan Energi Optimis untuk Indonesia

Karenanya, ia belum bisa memastikan kapan rencana itu akan direalisasikan. Meskipun, sinyal positif sudah diberikan pemegang saham. “Kalau pemegang saham, dialognya dinamis, melihat bagaimana potensinya, dan punya harapan yang sama. Karena kami perlu, nggak mungkin ambil pendanaan hanya dari pinjaman,” katanya.

Adapun rencana pengembangan yang akan dilakukan perseroan, di antaranya seperti penerapan digitalisasi ticketing di 35 pelabuhan yang dikelola perseroan, menambah pengelolaan kapal, mengembangkan lahan seluas 80 hektar di dekat pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Berbeda dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II, yang justru menunda rencana IPO tahun ini di dua anak usahanya, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).

Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono akan mengkaji ulang aksi korporasi tersebut yang seharusnya dilakukan tahun ini. “IPO dua (anak usaha) itu saya hold. Situasi tidak menguntungkan karena adanya Covid-19 ini. Belum bisa ditentukan, apakah (ditunda) setahun, dua tahun, atau tiga tahun,” ucapnya, Jumat (24/7). [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.