Dark/Light Mode

Pengamat: PDB Triwulan II-2020 Buktikan Sektor Pertanian Melesat di Tengah Pandemi

Rabu, 5 Agustus 2020 21:59 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengendarai alsintan/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengendarai alsintan/Ist

 Sebelumnya 
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Tohir mengatakan, bahwa pertumbuhan positif sektor pertanian tidak lepas dari upaya Kementan melalui terobosan pangan dimasa pandemi Covid-19.

Menurutnya, program pengembangan pangan pokok dan lokal yang menjadi strategi penyediaan pangan dinilai sangat sesuai dengan kondisi sekarang dan Kementan kini gencar melaksanakan program tersebut.

“Memang saat ini kondisi negara sedang sulit, namun saya yakin pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian bisa melakukan terobosan-terobosan penting untuk upaya pencapaian kebutuhan pangan. Peningkatan produksi terus dilakukan hingga genjot ekspor bahkan pemanfaatan lahan pekarangan pun masif dilakukan,” ujar Winarno.

Baca juga : Pekan ASI Sedunia, Pentingnya Menyusui di Tengah Pandemi

Sementara, Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Prof. Pantjar Simatupang mengatakan, pemerintah sangat memahami dampak pandemi Covid-19 pada tatanan pembangunan pertanian, terutama terhadap petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. 

Ia menilai pertumbuhan PDB subsektor tanaman pangan 9,23 persen ini merupakan tertinggi selama tiga tahun terakhir, juga karena pergesetan musim dan sekaligus menunjukkan pangan Indonesiaa kuat di saat pandemi Covid-19

“Di masa pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menjalankan program dan kebijakan berorientasi pada kesejahteraan petani khususnya di masa panen harga yang diterima petani selalu di pantau,” tegasnya.

Baca juga : Pentingnya Koordinasi Terkait lahan Pertanian dan Stok Daging Sapi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, mengatakan bahwa pertumbuhan PDB sektor pertanian yang positif ini memang bukan sesuatu yang mustahil. Saat ini, Kementan di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo terus bergerak mendorong produksi yang cukup dan berkualitas.

Peningkatan produksi terus dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga guna mengurangi impor atau meningkatkan volume ekspor. Ia juga mengatakan bahwa dalam peningkatan produksi, Kementan melakukan beberapa upaya salah satunya dengan mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.

"Selain itu, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa bantuan benih, alat alat pasca panen, dan juga berbagai jenis alat pra panen serta fasilitas permodalan terus ditingkatkan," tukas Suwandi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.