Dark/Light Mode

Ekonomi Nasional Minus 5 Persen, Jakarta Minus 8 Persen

Airlangga dan Anies Tetap Bersikap Manis

Kamis, 6 Agustus 2020 06:17 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar tidak menggembirakan datang dari dunia ekonomi. Prediksi berbagai pihak bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 akan minus, ternyata terbukti. Di tingkat nasional, minusnya sampai 5,32 persen. Sementara di DKI Jakarta, angkanya lebih anjlok lagi. Minus 8,22 persen. Mendapati hal ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap bersikap manis dan berusaha tidak panik.

Kondisi ekonomi ini diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS). "Perekonomian Indonesia pada triwulan II-2020 year on year dibandingkan triwulan II-2019 mengalami kontraksi -5,32 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Baca juga : Anies Kalem

Dia menyebut, wabah virus corona telah membuat perekonomian dunia terkapar. Tak terkecuali Indonesia. "Catatan peristiwa mengenai apa yang terjadi di triwulan II-2020, Covid-19 membawa dampak yang luar biasa buruk dan membawa efek domino masalah kesehatan ke masalah ekonomi dan sosial," paparnya.

Suhariyanto menjelaskan, turunnya konsumsi rumah tangga menjadi komponen paling besar yang membuat ekonomi Indonesia anjlok. Ini membuktikan daya beli masyarakat Indonesia sedang lesu. "Tertinggi adalah konsumsi rumah tangga yaitu 2,96 persen, diikuti pembentukan tetap modal bruto (PTMB) 2,73 persen. Ke depan, ekonomi kita dipengaruhi konsumsi bagaimana kedua komponen ini lebih bergerak baik," ucapnya. 

Baca juga : Kasasi Jaksa Ditolak MA, Perekam Video Penggal Jokowi Tetap Bebas

Kata Suhariyanto, hampir seluruh komponen dalam konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi. Kecuali komponen perlengkapan rumah tangga dan kesehatan yang tumbuh positif 2,02 persen. "Seluruh komponen konsumsi rumah tangga kontraksi. Terdalam pertumbuhan restoran dan hotel, diikuti transportasi dan komunikasi," paparnya.

Menanggapi laporan BPS ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tetap optimis ekonomi Indonesia akan segera bangkit. Sebab, penjualan ritel, indeks keyakinan konsumen, dan dunia usaha sudah mulai mengalami perbaikan. “Sehingga ini memunculkan keyakinan, nantinya di kuartal III-2020 itu ada pembalikan ekonomi,” kata Airlangga, kemarin. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.