Dark/Light Mode

Aktif Dukung Ketahanan Pangan

Di Tengah Pandemi Covid, Perhutani Gerak Cepat Bantu Masyarakat

Kamis, 20 Agustus 2020 06:59 WIB
Direktur Utama Wahyu Kuncoro (kanan), turun langsung membantu penanganan Covid. (Foto: Humas Perhutani)
Direktur Utama Wahyu Kuncoro (kanan), turun langsung membantu penanganan Covid. (Foto: Humas Perhutani)

 Sebelumnya 
Keterlibatan dan kepedulian jajaran Direksi dan Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIK-Perhutani) juga terlihat dengan terjun langsungnya mereka ke daerah. Menyapa dan memberikan bantuan APD serta sembako. Biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan saat ini sudah mencapai Rp 5,7 miliar.

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, bekerja di tengah pandemi sungguh berbeda dibanding kebiasaan bekerja sebelumnya. Perlu semangat dan effort yang luar biasa, termasuk menciptakan kreativitas dan inovasi dari semua karyawan.

Baca juga : Alhamdulillah, Penerimaan Pajak Mulai Meningkat

“Dari sisi ketahanan pangan, Perum Perhutani sebagai BUMN yang bergerak di bidang kehutanan dan berbasis lahan, juga mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 dengan memastikan akses pangan bagi masyarakat terdampak. Di samping membuka lahan pertanian secara tumpangsari dan program agroforestry, Perhutani juga menciptakan kegiatan padat karya pada pengelolaan hutan. Mulai dari tenaga persemaian, tanaman, tebangan, sadapan dan tenaga di Tempat Penimbunan Kayu (TPK),” papar Wahyu.

Dalam hal mendukung ketahanan pangan secara global, data potensi yang di miliki Perhutani di masing-masing wilayah Divisi Regional (Divreg) Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Jawa Barat dan Banten memiliki total luas 93.489 hektar untuk komoditas jagung dan padi.

Baca juga : Jaga Amanah Ketahanan Energi, Pertamina Gandeng Bareskrim

Di antaranya terdapat di wilayah kerja Divreg Jawa Tengah seluas 29.349 hektar, Divreg Jawa Timur 51.073 hektar, serta Divreg Jawa Barat dan Banten 13.066 hektar.

“Kontribusi Perum Perhutani kepada masyarakat desa hutan dari hasil pangan yang ditanam di dalam kawasan hutan melalui kegiatan tumpang sari dan program agroforestry, antara lain terdiri dari jenis padi, jagung, kacang-kacangan,” tutur Wahyu.

Baca juga : Bertahan di Tengah Pandemi, Restoran Kampung Bangka Luncurkan Makanan Beku BangFrozen

Sampai Triwulan II Tahun 2020, tercatat total hasil pangan yang dapat dinikmati oleh masyarakat sebanyak 62.515 ton atau senilai Rp 145.801.936.000. Terdiri dari 15.089 ton padi senilai Rp 61.494.898.000, 47.278 ton jagung senilai Rp 83.684.950.000, 16 ton kacang-kacangan senilai Rp 96.732.000, dan jenis lainnya seberat 131 ton dengan nilai Rp 525.356.000. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.