Dark/Light Mode

Ditekan Kanan Kiri, Rupiah Pusing

Jumat, 11 September 2020 09:45 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah diramal menukik pada akhir pekan ini, lantaran banyaknya sentimen negatif yang datang dari dalam dan luar negeri. Mulai dari rencana pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di Jakarta pada 14 September mendatang, hingga ketegangan yang masih terjadi antara AS-China.

Pagi ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.900 per dolar AS. Melemah 0,3 persen dibanding perdagangan Kamis (10/9) sore, yang mentok di level Rp 14.855 per dolar AS.

Pelemahan rupiah juga diikuti beberapa mata uang di kawasan Asia. Yen Jepang melemah 0,05 persen, won Korea Selatan turun 0,36 persen, yuan China melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,02 persen, dan bath Thailand turun 0,03 persen.

Baca juga : PSBB Kembali Diperpanjang, Rupiah Dibuka Menguat

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen menjadi 93,3412.

Terhadap euro, rupiah juga melemah sekitar 1,23 persen di level Rp 17.723, dari sebelumnya di level Rp 17.506.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, nilai tukar rupiah masih menghadapi sentimen dari dalam negeri. Yakni, keputusan PSBB Total yang akan diterapkan Jakarta pada Senin (14/9) mendatang. Ibrahim menyebut, hal itu akan membuat nilai tukar rupiah jatuh pada pelemahan. 

Baca juga : Tertekan Sana-Sini, Rupiah Lemes

"Jangan ada miskomunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sebab, masalah ini sangat besar dampaknya bagi nasional. Bukan hanya Jakarta saja. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah seharusnya mencari solusi terkait kebijakan yang dilakukan. Pemerintah pusat harus memberikan pernyataan positif, agar pasar lebih tenang," saran Ibrahim, Jumat (11/9).

Ia meramal, rupiah berpotensi mengalami pelemahan ke posisi Rp 15.700-15.800 per dolar AS pada hari ini. "Pasar masih berekspektasi negatif dengan PSBB, maka akan terjadi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah," imbuhnya.

Terkait rencana PSBB Total, Ibrahim menilai, Pemprov DKI harus menyediakan bantuan sosial sebagai konsekuensi aturan yang ditetapkan. Ini penting, agar masyarakat yang bekerja di sektor informal, mendapatkan perlindungan sosial. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.