Dark/Light Mode

ESDM Gandeng Jepang & AS

LNG Melimpah, Alhamdulillah

Rabu, 6 Maret 2019 11:36 WIB
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto. (Foto: Twitter@Halo Migas).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto. (Foto: Twitter@Halo Migas).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia memiliki cadangan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair berlimpah. Untuk menggarap potensi itu, pemerintah menawarkan peluang investasi kepada Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
Cadangan gas Indonesia saat ini tercatat sebanyak 135,55 trillion standard cubic feet (TSCF). Di dalam perdagangan dunia, Indonesia merupakan negara eksportir kelima terbesar. 

“Untuk mengolah potensi itu, perlu kerja sama dengan berbagai pihak lain. Salah satunya dengan mendatangkan investor,” ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto di acara Indonesia, Amerika, dan Japan LNG Workshop di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : The Baby Alien Hampir Pulih

Workshop ini dihadiri Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Heather Variava, Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Keiichi Ono dan para pelaku usaha LNG. Djoko memaparkan, cadangan gas tersebut tersebar di beberapa lokasi dengan pembagian P1 atau terbukti 99,06 TSCF, P2 atau mungkin 21,26 TSCF, dan P3 harapan 18,23 TSCF. 

Untuk cadangan terbukti, lanjut Djoko, di Aceh sebesar 0,89 TSCF. Sumatera Utara sebesar 0,40 TSCF. Sumatera bagian tengah sebesar 1,84 TSCF. Sumatera Selatan 6,65 TSCF. Natuna sebesar 46,96 TSCF. Jawa Barat sebesar 2,89 TSCF. Jawa Timur sebesar 2,98 TSCF. Kalimantan dan Sulawesi sebesar 5,41 TSCF dan 1,78 TSCF. Maluku 11,93 TSCF. Dan, Papua 14,33 TSCF. “Cadangan itu sudah lebih dari cukup. Kita juga masih punya banyak stok LNG yang perlu dijual,” ungkapnya. 

Baca juga : Industri Semen Genjot Ekspor

Menurut Djoko, tahun ini secara keseluruhan jumlah LNG yang akan diekspor sebanyak 185 kargo. SKK Migas mencatat, jumlah ekspor LNG itu turun dari tahun 2018 sebanyak 203 kargo. Sementara untuk jumlah produksi pada totalnya mencapai 252 kargo. Produksi LNG terbanyak berasal dari dua fasilitas pengolahan gas besar yaitu Bontang dan Tangguh. 

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, cadangan gas Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pada tahun 2017, Indonesia tercatat sebagai negara kelima ekportir gas LNG terbesar di dunia. “Peringkat 5 teratas konsumen LNG Indonesia adalah Jepang, Korea, Taiwan, China, AS,” ujarnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.