Dark/Light Mode

Siap-siap Gabung Holding, Angkasa Pura l Susun Rencana Matang

Kamis, 1 Oktober 2020 16:33 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata dan pendukung terus dilanjutkan.

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I, Andi S. Bratamihardja mengungkapkan, nantinya holding ini berisi perusahaan BUMN yang terkait dengan aviasi, parawisata, dan retail.

"Kan dibentuk seperti gugus tugas. Ada yang mempersiapkan wadahnya, strukturnya, ada juga yang diminta untuk planning sinergi daripada misalnya rute. Itu kan misalnya antara airlines dan bandara secara keseluruhan, bukan hanya AP I saja tapi AP II dan national carier Garuda," ungkapnya dalam diskusi virtual Forum Wartawan Perhubungan, Kamis (1/10).

Selain itu, masing-masing pihak membentuk gugus tugas yang akan mempersiapkan wadah, struktur hingga perencanaan sinergi rute bersama dengan maskapai dan operator bandara.

Baca juga : Angkasa Pura l Izin Buka Jalur Khusus Turis Korea

Tugasnya melakukan inisiatif yang dapat dilakukan holding bersinergi dengan lembaga pemerintah untuk pemulihan jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Hasilnya diharapkan dapat memperbaiki kinerja ritel, bandara dan pariwisata. "Ada yang short term, pemulihannya seperti apa dan menciptakan medium termlong term demand. Yang akan memperbaiki kinerja dari airlines, bandara, retail dan parawisata," ujarnya.

Menurutnya, hal ini sepenuhnya menjadi kebijakan Kementerian BUMN. Pembentukan holding merupakan shareholder action yang tentu membutuhkan perangkat-perangkat baik secara legal dan administrasi negara untuk mempersiapkan.

"Tapi PR yang ada di kita sebagai salah satu anggota dan ini sama dengan anggota yang lain adalah mempersiapkan transfer tersebut. Dari kepemilikan negara menjadi dimiliki oleh induk perusahaan holding," katanya.

Baca juga : Makin Canggih, Angkasa Pura ll Buka Pelatihan Berbasis Virtual Reality

Saat ini, Andi menjelaskan, sudah ditentukan calon perusahaan yang bakal jadi induk dari holding pariwisata dan pendukung. Hanya saja, ia tak menyebutkan perusahaan mana yang dimaksud.

Saat ini sudah ditentukan calonnya yang jadi induk perusahaan holding. Yang lagi disiapkan tentunya rumahnya itu harus bersih dari pihak ketiga.

"Sementara kita harus jelas berapa nilai saham yang akan dialihkan dari pemerintah ke perusahaan holding. Jadi itu PR yang sedang dilaksanakan," jelasnya.

Aturan ini penting sebagai landasan pengalihan saham perusahaan yang nantinya akan jadi anak-anak perusahaan induk holding.

Baca juga : Penyebaran Corona Rentan Makin Tinggi

Diungkapkan, itu semua sedang diramu. Di awal 2021 sudah ditargetkan keluar produk hukumnya, PP-nya di 2021.

"Tentunya begitu itu terbit kita semua harus berherak cepat untuk melaksanakan eksekusi dari pembentukan holding company tersebut dan dimasukan anak-anaknya di bawahnya," katanya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.