Dark/Light Mode

Trafik Penerbangan Internasional Memang Loyo

Lockdown 59 Negara, AP I Dan II Genjot Bisnis Non Penumpang

Jumat, 2 Oktober 2020 06:43 WIB
ilustrasi
ilustrasi

 Sebelumnya 
Sebab, pemerintah Indonesia juga memberlakukan larangan orang asing masuk Indonesia. Peraturan ini diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 11 Tahun 2020, tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia.

Peraturan itu dikecualikan untuk individu yang akan pulang ke negara asalnya atau dikenal istilah repatriasi. Untuk menjaga kinerja, Handy menjelaskan, AP I tengah berusaha menggejot bisnis non penumpang bisa tumbuh.

Vice President of Corporate Communications AP II Yado Yarismano juga memberikan keterangan serupa. “BUMN penerbangan tidak ada yang mengeluhkan kebijakan 59 negara itu,” kata Yado kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Menteri Erick Pede Ekonomi Bangkit Lagi

Dia menerangkan, sejak pandemi, trafik pergerakan pesawat di seluruh bandara AP II, lebih banyak didominasi penumpang dalam negeri. Menurutnya, penerbangan internasional lebih banyak repatriasi.

“Saat ini untuk penerbangan internasional memang rata-rata adalah penerbangan repatriasi, perharinya sekitar 1.000-1.300 penumpang,” beber Yado.

Sama dengan AP I, Yado mengatakan, pihaknya menggenjot bisnis non traffic penumpang. Salah satunya, melakukan pengembangan strategic partnership di Bandara Kualanamu, Medan.

Baca juga : Jokowi: Negara Yang Gesit Bisa Kalahkan Yang Lamban

“Memang sampai saat sekarang masih berproses dan diestimasikan sekitar awal 2021 kami sudah mendapat strategic partner, untuk pengelolaan Bandara Kualanamu,” tegasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Yado, AP II melakukan pengelolaan aset korporasi. Dengan demikian, meski trafik penumpang turun perseroan tetap bisa memacu bisnis.

“Terkait dengan pemanfaatan aset-aset tanah korporasi, itu akan dikerja samakan," katanya. 

Baca juga : Kementerian BUMN Fasilitasi Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang

Seperti lanjut dia, rencana pembangunan Aero City di Bandara Kualanamu dan juga Pontianak. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengaku, masih menyediakan penerbangan internasional ke beberapa negara minimal setiap satu kali per pekan.

“Bisa dikatakan kami tetap ada rute terbang internasional karena masih ada WNI di negara yang bersangkutan itu,” kata Irfan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.