Dark/Light Mode

Trafik Penerbangan Internasional Memang Loyo

Lockdown 59 Negara, AP I Dan II Genjot Bisnis Non Penumpang

Jumat, 2 Oktober 2020 06:43 WIB
ilustrasi
ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan 59 negara me-lock down Warga Negara Indonesia (WNI) alias melarang masuk ke wilayah mereka, berdampak terhadap kinerja bisnis BUMN penerbangan. Ini dikarenakan hampir semua penerbangan rute internasional berhenti.

Vice President (VP) Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, Handy Heryudhitiawan mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19, jumlah trafik internasional terus menurun ke titik terendah.

Baca juga : Menteri Erick Pede Ekonomi Bangkit Lagi

Begitu juga dengan warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke Indonesia, nyaris tak ada. “Bisnis penerbangan turun hingga 90 persen.

Artinya, selama ini penerbangan internasional memang belum berjalan normal. Jadi larangan itu tidak berdampak signifikan buat kami,” ungkap Handy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi: Negara Yang Gesit Bisa Kalahkan Yang Lamban

Handy menuturkan, pihaknya belum bisa memprediksi kapan penerbangan internasional akan kembali dibuka. AP I juga tidak bisa memastikan, apakah setelah larangan 59 negara dicabut, perusahaan maskapai langsung akan membuka rute internasional.

“Saat ini secara pax (paket) memang tidak ada (layanan) untuk penerbangan internasional,” ucap Handy.

Baca juga : Kementerian BUMN Fasilitasi Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang

Dia menuturkan, sekarang ini maskapai di dalam negeri terbatas dalam menjalankan aktivitasnya. Mereka lebih banyak melayani penerbangan masyarakat di dalam negeri.

Penerbangan internasional dijalankan hanya untuk kepentingan tertentu saja. Antara lain untuk repatriasi dan bantuan kemanusiaan. Kebijakan 59 negara melarang WNI masuk ke negara mereka sebenarnya bukan hal yang mengagetkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.