Dark/Light Mode

Bawa Investasi Rp 8 Triliun, 11 Perusahaan Siap Masuk Kepri

Minggu, 18 Oktober 2020 16:22 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto [Foto: Setkab]
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto [Foto: Setkab]

 Sebelumnya 
Hadir dalam pertemuan itu Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie.

Juga ada Ketua Kadin Kota Batam, Jadi Rajagukguk, Direktur PT Nemo Partner Indonesia Youngmin Lee, Direktur PT Optic Teknologies Indonesia Jhon Pieter serta Ketua Dewan TIK Kota Batam yang juga Direktur PT Jaringan Akses Data Donald Pangihutan.

Secara virtual, pertemuan itu juga diikuti oleh Managing Director Korean Infrastructur National Kim Jim Nam, President Director Seltech Co, Ltd Brian Cho, President Director GS Kim Hanseak dan Direktur Utama FPF Indonesia Ouach Haison.

Baca juga : Nurul Arifin : Insan Pers Jadi Sahabat Partai Golkar

Dalam pertemuan itu bahkan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Jaringan Akses Data Indonesia dengan PT Indonesia Optic Technology (IOT) terkait pengembangan Batam sebagai industri AI dan sebagainya, terutama bidang infrastruktur teknologi.

"Tenaga kerja yang akan mereka serap adalah yang memiliki kemampuan khusus di bidang IT," kata Jadi.

Penjajakan investasi ini, ungkapnya, merupakan respon positif dari hasil kunjungan kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ke Korea Selatan pada 23 hingga 24 September 2020 lalu.

Baca juga : Investigasi Rampung, TGPF Intan Jaya Pulang Ke Jakarta

Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa Kota Batam harus diarahkan kepada industri artificial intelligence. Sehingga bisa jadi kawasan investasi khusus berteknologi tinggi.

 

Rombak Mental Birokrasi

Baca juga : Ekspor Kakao Masih Tembus Rp 8 Triliun Di Tengah Pandemi

Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum mengatakan, Batam memang harus dijadikan sebagai Batam Digital Island, Batam Metropolis dan industri berbasis TIK. Hal itu, harus diikuti dengan pelayanan yang juga cepat dan canggih.

"Jangan sampai industri berkembang cepat, tapi mental birokrasi masih seperti yang lama-lama. Kita harus rombak ini. Industri berbasis digital ini harus terlaksana pada 2021. Kita bentuk regulasi Batam Digital ini secepatnya. Apalagi Batam kan sudah ada desain sebagai smart city," katanya.

Syamsul mengatakan, dalam pertemuan tersebut, banyak investor y ang akan berekspansi ke Kota Batam. Sehingga semua stakeholder di Batam harus bekerja sama agar momentum ini tidak terbuang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.