Dark/Light Mode

Catat, Ini 10 Komitmen Nicke Nakhodai Pertamina Selama Pandemi Covid-19

Jumat, 23 Oktober 2020 14:03 WIB
Catat, Ini 10 Komitmen Nicke Nakhodai Pertamina Selama Pandemi Covid-19

 Sebelumnya 
Untuk memberikan kemudahan kepada para pelanggan, Pertamina pun mendorong program digitalisasi SPBU, My Pertamina, serta Call Center 135. Memasuki era new normal, Pertamina menyadari bahwa digitalisasi harus menjadi platform bisnis Pertamina ke depannya.

Kedua, Pertamina tetap menjalankan proyek-proyek strategis yang menyerap ribuan tenaga kerja dan menggerakkan industri nasional.

Pertamina tetap melaksanakan pembangunan proyek kilang RDMP Balikpapan, proyek Gas Processing Facility Jambaran Tiung Biru, dan Proyek PLTG Jawa-1. Tentunya, semua dijalankan dengan mematuhi protokol Covid-19 dengan prioritas kesehatan pekerja. Langkah luar biasa ini adalah bentuk nyata komitmen Pertamina, sebagai BUMN yang menjalankan amanah dan peran menggerakkan ekonomi nasional, dan tidak hanya berorientasi profit semata.

Ketiga, Nicke konsisten menjalankan dan memastikan program mandatori Pemerintah.

Dengan keterbatasan mobilitas saat pandemi Covid-19, Pertamina tetap konsisten menjalankan seluruh program mandatory Pemerintah seperti B30, penyaluran BBM dan LPG subsidi, dan program BBM 1 Harga di daerah 3T, Program Konversi BBM ke LPG untuk Nelayan dan Petani, tetap berjalan lancar.

Baca juga : Kementan Dukung Pencapaian Ketahanan Pangan Regional Dan Global Di Era Pandemi Covid-19

Keempat, secara korporasi, Nicke sigap memimpin Pertamina Group dalam melakukan berbagai upaya untuk membantu pemerintah dalam penanganan dampak Covid-19.

Di masa-masa awal pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, Nicke langsung memutuskan untuk melakukan alih fungsi beberapa aset perusahaan. Hotel-hotel, perusahaan, dan Wisma disulap menjadi safe house untuk isolasi mandiri pasien Covid-19. Bahkan, lapangan sepak bola di lingkungan aset Pertamina dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Darurat khusus Covid-19, dengan proses pembangunan yang memakan waktu sangat singkat kurang dari 30 hari.

Fasilitas Pertamina juga menjadi salah satu trendsetter dalam penyediaan Drivethru Swab Test, yang sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Selain itu, di masa awal pandemi, Pertamina juga menjadi bagian dari sinergi dengan BUMN lain dalam mendatangkan alat kesehatan untuk tenaga medis serta swab kit.

Selain itu, melalui komitmen Nicke yang kuat terhadap penanganan Pandemi Covid-19, Pertamina juga menjadi garda terdepan dalam penyediaan ventilator, serta beragam kontribusi lainnya hingga mencapai Rp1,4 triliun.

Kelima, Nicke mendorong Pertamina untuk memberikan dukungan penuh kepada UMKM.

Baca juga : Ace: Tak Bijak, Buruh Unjuk Rasa Saat Pandemi Covid-19

Memahami akan peran UMKM yang signifikan terhadap perekonomian serta impact-nya terhadap ketenagakerjaan, Nicke terus memastikan Pertamina memberikan dukungan penuh kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bangkit dari dampak pandemi.

Pertamina menggulirkan beragam program, mulai dari program pelatihan, kemitraan, program Pinky Movement, pemberdayaan Ojol dalam layanan Pertamina Delivery Service (PDS), hingga pemberdayaan mitra binaan untuk memproduksi APD dan perlengkapan kesehatan lainnya sebagai upaya memenuhi kebutuhan tenaga medis dan masyarakat selama pandemi.

Bahkan, Pertamina menyelenggarakan pameran virtual dan menyediakan market place, agar UMKM tersebut dapat terus menjalankan dan mengembangkan usahanya. “Walaupun Pertamina juga terdampak Covid-19, kita tetap harus dapat menyebarkan energi kepada yang lain agar semuanya bisa survive. Jadi, Pertamina harus survive, industri nasional harus survive, masyarakat juga harus survive. Inilah cara kita memulihkan bangsa,” ujarnya.

Keenam, Effisiensi biaya operasional (operating expenses/opex) untuk semua Pertamina Group sebesar 30 persen dan belanja modal (capital expenditure/capex) hampir 25 persen, dengan tetap meningkatkan produktifitas.

Walapun biaya dipangkas, namun hingga semester 1 / 2020, produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional masih mencapai 99 persen atau 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari). “Dengan kondisi force majeure seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan migas dunia mengalami kinerja negatif. Meski kondisi sulit, pada Juni 2020, Pertamina tetap menyetor Rp181,5 triliun kepada negara sebagai hasil kinerja 2019,” ujarnya.

Baca juga : Sempat Wara-Wiri ke Sabah, Menag Malaysia Kena Covid

Ketujuh, di tengah pandemi, Nicke bersikap terbuka untuk bersinergi dengan pihak lain mengembangkan berbagai program strategis Pertamina.

Pandemi tidak menyurutkan langkah untuk melakukan pengembangan usaha. Pertamina bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri membangun Pertashop (SPBU mini) di seluruh desa di Indonesia. Pandemi pun mendapatkan kita semua tentang pentingnya kemandirian dalam industri farmasi nasional. Untuk itu, Pertamina bersinergi dengan Kimia Farma mengembangkan produk petrokimia untuk bahkan baku obat-obatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.