Dark/Light Mode

Banting Tulang Buru 20 Juta Turis

Selasa, 19 Maret 2019 07:28 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (tengah), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri), Menteri Pariwisata Arief Yahya, memberikan keterangan pers usai rapat mengenai Strategi Akselerasi Pencapaian Target Devisa Pariwisata 2019 di Gedung BI, Jakarta, kemarin.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (tengah), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri), Menteri Pariwisata Arief Yahya, memberikan keterangan pers usai rapat mengenai Strategi Akselerasi Pencapaian Target Devisa Pariwisata 2019 di Gedung BI, Jakarta, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menargetkan pada tahun ada 20 juta wisatawan asing datang ke Indonesia. Jumlah devisa negara yang akan didapat sebesar 17,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 250 triliun. Ini bisa membantu mengurangi devisit neraca perdagangan. Pemerintah siap banting tulang untuk mencapai target tersebut.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pemerintah akan meningkatkan sektor pariwisata. Apalagi, sektor ini bisa menjadi penyumbang devisa terbesar setelah kelapa sawit dan batu bara. “Langkah ini penting untuk menambah pasokan valas di dalam negeri dan menstabilkan rupiah," ujarnya usai Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia dengan tema Strategi Akselerasi Pencapaian Target Devisa Pariwisata di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, kemarin.

Hadir pada kesempatan itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

BI, kata Perry, menyiapkan enam jurus jitu untuk mencapai target tersebut. Ada enam langkah strategis. Pertama, mempercepat penyelesaian beberapa proyek infrastruktur, seperti New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Yogyakarta dan runway 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedua, mendorong pengembangan atraksi wisata.

Baca juga : Boeing Larang Terbang 737 Max 8

Ketiga, meningkatkan kualitas fasilitas di daerah destinasi wisata. Keempat, promosi pariwisata nasional untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan mancanegara.

Kelima, mendorong investasi dan pembiayaan dalam pengembangan destinasi wisata, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dan terakhir, menyusun standar prosedur Manajemen Krisis Kepariwisataan dan membentuk forum Manajemen Krisis Kepariwisataan Daerah (MKK Daerah).

"Itu langkah jangka pendek. Langkah jangka panjang ya dengan membangun infrastruktur, promosi, investasi dan peningkatan kualitas SDM," tuturnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pada tahun lalu menargetkan jumlah turis asing mencapai 17 juta dengan target devisa 17 miliar dolar AS. Namun, realisasinya hanya mencapai 16 juta turis dengan devisa sebesar 16 miliar dolar AS.

Baca juga : Bayi Ketinggalan Di Bandara, Pesawat Balik Lagi

"Ketidakcapaian target ini karena bencana yang terjadi di Indonesia. Mau kritik apa saja susah karena bencana sehingga setelah dihitung ulang, proyeksinya jadi 17,6 miliar dolar AS untuk devisa di tahun ini," ujarnya.

Kendati begitu, Arief optimistis bisa mencapai target devisa pariwisata tahun ini. Bahkan lebih di angka 18 miliar dolar AS. Untuk mencapai target tersebut, dia akan memperkuat posisi Singapura yang sangat strategis untuk dijadikan tourism hub.

Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar menilai, pemerintah harus banting tulang untuk mencapai target tersebut. Diyakininya prospek pariwisata masih bagus meski akan menghadapi tantangan di tahun politik.

"Kalau penyelenggaraan pemilu bisa dilaksanakan dengan lancar tanpa keributan, kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa menjaga keamanan dan ketentraman," ujarnya.

Baca juga : Hanura Tolak OSO Mundur

Menurutnya, pemerintah harus terus menggenjot destinasi-destinasi wisata agar bisa bersaing. Munculnya destinasi wisata baru seperti Hainan di China yang meniru Bali membuat wisatawan yang tadinya ke Indonesia lebih memilih berwisata ke sana. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.