Dark/Light Mode

Ibas: Protokol Kesehatan Ketat, Kunci Pemulihan Sektor Pariwisata

Minggu, 13 Desember 2020 13:41 WIB
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono memberika materi secara virtual di acara Bimbingan Teknis Pengenalan dan Promosi Wisata Khusus dengan Penerapan Protokol, di Hotel Grand Bromo, Pacitan, Kamis (10/12). (Foto: FPD)
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono memberika materi secara virtual di acara Bimbingan Teknis Pengenalan dan Promosi Wisata Khusus dengan Penerapan Protokol, di Hotel Grand Bromo, Pacitan, Kamis (10/12). (Foto: FPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) didapuk menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis Pengenalan dan Promosi Wisata Khusus dengan Penerapan Protokol (cleanliness, health, safety, environment/CHSE alias kebersihan, keamanan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan/K4), di Hotel Grand Bromo, Pacitan, Kamis (10/12). Acara yang dilangsungkan selama 2 hari (10-11/12) itu dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal dari industri pariwisata serta ekonomi kreatif. 

Selain Ibas, sapaan EBY, ada tiga pembicara lain yang juga ikut berpartisipasi. Yakni Kepala Bidang Koordinator Promosi Wisata Minat Khusus Buatan Alfrida Pelita Sari, Perwakilan Unit Kerja Direktorat Industri Kreatif Musik Andar Bhakti Purnomo, dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Andi Faliandra. 

Baca juga : Vaksin Covid-19 Untuk Tenaga Kesehatan Dulu, Yang Lain Sabar Ya

Panitia telah menerapkan protokol kesehatan ketat dan meminta semua peserta melakukan rapid test sebelum memasuki lokasi acara. Untuk materi, disampaikan secara virtual. Meski demikian, Ibas mengungkapkan bahwa sejatinya jarak bukanlah halangan. “Walaupun kita hanya dapat bertemu secara virtual, saya yakin kita semua memiliki semangat yang sama untuk terus bersilaturahmi dan berjuang membangun bangsa,” ujar Ibas, seperti keterangan yang diterima redaksi, Minggu (13/12).

Pandemi memberikan dampak yang besar bagi ekonomi Indonesia, tidak terkecuali pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ibas mengungkapkan, keadaan ini sangat berdampak langsung pada negara, mengingat sektor ini merupakan salah satu sumber devisa terbesar. Tidak hanya bagi negara, dampak ini tentu sangat dirasakan banyak pihak. Jumlah pelaku usaha yang mengeluhkan landainya keuntungan tidak sedikit. Pelaku usaha merugi, pekerjanya terkena PHK, hingga kerugian lainnya. 

Baca juga : Kematangan Kader, Kunci Keberhasilan Golkar di Pilkada 2020

Oleh karena itu, Ibas mengungkapkan bahwa kolaborasi antar-stakeholder sangat diperlukan untuk menggairahkan kembali roda ekonomi di sektor ini. Dukungan dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, asosiasi terkait, dan seluruh masyarakat; termasuk para pelaku usaha. “Saya pikir, kita semua harus terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi dan melakukan penanganan seoptimal mungkin untuk membangkitkan perekonomian Indonesia, khususnya kabupaten,” ungkapnya. 

Ibas melanjutkan, adaptasi kebiasaan baru melalui penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan untuk menjaga potensi sektor pariwisata dengan cara yang sehat dan tepat. Khususnya dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Ia menekankan, kesehatan dan keselamatan warga dan pengunjung adalah prioritas, yang terpenting di atas segalanya. “Kedua hal ini saling berkaitan erat. Jika kesehatan sudah terjamin, ekonomi pun akan meningkat secara otomatis,” tegasnya.

Baca juga : Pertashop Berbagi Promo dan Kejutan Kepada Pelanggan Setia di HUT Pertamina Ke-63

Putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono ini kemudian memaparkan, faktor penunjang Quality Tourism seperti K4 atau CHSE merupakan protokol kesehatan yang harus diterapkan di kawasan pariwisata. “Logika sederhananya, jika keamanan dan kesehatan terjamin, kepercayaan masyarakat akan terbangun. Selanjutnya akan berdampak pada pergerakan roda perekonomian yang terus berputar. Perubahan fundamental inilah yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global sektor Pariwisata di tengah Pandemi Covid-19,” terang Ibas. 

Ia berharap agar tujuan dari Bimtek ini, yakni memulihkan sektor pariwisata Pacitan serta roda perekonomian, dapat terlaksana. Menutup sambutannya, Ibas tidak lupa mengingatkan agar masyarakat tetap semangat, produktif, dan menjalankan protokol kesehatan untuk keselamatan diri, keluarga, serta lingkungan. Baik itu menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, dan selalu berdoa agar pandemi lekas usai. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.