Dark/Light Mode

Mandiri Investment Forum Garap Investor Potensial Investasi Di Indonesia

Rabu, 3 Februari 2021 17:21 WIB
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi. (Foto: Istimewa)
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Di kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, BI secara terus menerus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.

BI melihat upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah sangat baik, mulai dari upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi dan mitigasi pandemi Covid-19 hingga berbagai stimulus fiskal yang dibuat oleh pemerintah.

"Kebijakan BI sendiri diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, pengembangan UMKM serta ekonomi syariah," ucap Perry.

Baca juga : Platform Pinjam Modal Buka Layanan Di Seluruh Indonesia

Kebijakan BI sendiri sambungnya, diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, pengembangan UMKM serta ekonomi syariah.

"BI optimis tahun 2021 ekonomi Indonesia akan tumbuh signifikan yang didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan ekspor, pelaksanaan vaksinasi dan pemberian berbagai stimulus ekonomi. Perbankan juga memiliki likuiditas yang cukup besar untuk mendukung pembiayaan di sektor-sektor strategis," ujarnya.

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, selain pemerintah fokus terhadap pelaksanaan vaksinasi juga menyiapkan strategi penguatan surveilans.

Baca juga : PLN Beri Kemudahan Ekosistem Kendaraan Listrik Di Indonesia

Sejumlah hal yang dilakukan untuk penguatan tersebut antara lain adalah melakukan tes terhadap seluruh suspek dan kontak erat menggunakan PCR serta penggunaan rapid antigen sesuai rekomenasi WHO. "Selain itu, meningkatkan akses tes PCR di 514 kota/kabupaten, meningkatkan jumlah tracer hingga 80.500 orang dan memanfaatkan teknologi digital untuk tracing," katanya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo optimistis, BUMN melalui pembentukan sovereign wealth fund (SWF) mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional. Negara memiliki berbagai asset seperti jalan tol, bandara, asset infrastruktur digital, dan financial services yang value nya dapat ditingkatkan. "Kita akan memiliki platform agar investor dapat masuk dan berinvestasi pada asset-aset yang kita miliki," imbuhnya.

Ia melanjutkan, melalui perbaikan peraturan perundang-undangan dan tim yang kuat serta berstandar global, akan memberikan jaminan kepada investor untuk berinvestasi dalam jangka yang panjang di Indonesia.

Baca juga : Gandeng Kemlu, Pertamina Dongkrak Potensi Pasar Internasional

Hal ini lah yang akan membuat peluang investasi di Indonesia semakin besar dan menarik. "Ada minat yang sangat besar dan kuat dari investor internasional untuk berinvestasi di berbagai asset yang kita miliki. Pada akhirnya jika investasi ini masuk akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional kita," tuturnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.