Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Pajang Produk UMKM Kreatif dan Unik
Gelaran Semasa Di Kota Tua Gaet Enam Ribu Pengunjung
Selasa, 2 April 2019 13:55 WIB
Sebelumnya
Belajar Budaya
Pengisi booth didominasi anak muda juga. Sebut saja Bangkit (23), salah satu pemilik booth Kar Jewelery ini mengaku rajin ikut pameran Semasa Di Kota Tua.
Keikutsertaannya di pameran tersebut, memberikan keuntungan tak hanya dari segi finansial, tapi juga sebagai ajang promosi.
"Kebetulan kan kami baru jadi wirausaha dan masih kecil sekali skalanya. Jadi terbantu dengan adanya pameran seperti ini. Karena orang jadi kenal produk Kar. Produk aksesoris yang kami buat ini memiliki keunikan tersendiri dibanding yang lain," katanya saat berbincang dengan Rakyat Merdeka.
Baca juga : Produk Makanan Indonesian Unjuk Gigi Di Kota Panda
Kar Jewelery membuat aneka perhiasan, mulai dari anting, gelang dan kalung dengan berbagai jenis model. Semua dibuat dari clay, atau bahan yang terbuat dari plastisin, yang dicampur cat, sehingga bentuknya sangat lentur dan mudah dibentuk menjadi apapun.
"Perhiasan dari clay yang dibakar ini, dipercantik dengan tambahan gold dan titanium. Jadi lebih elegan," jelasnya.
Ia pun menawarkan produknya mulai dari harga Rp 150 ribu hingga Rp 1,5 juta. Dalam sebulan ia mampu melego 300 pieces, dengan rata-rata yang paling banyak dipesan adalah model anting kelopak bunga Spring, yang dibanderol Rp 200 ribu. Sehingga diperkirakan dalam sebulan ia mengantongi omzet Rp 40-60 juta.
Baca juga : Harga Mulai Naik, Petani Sumringah
Co Founder Semasa di Kota Tua Gunawan Lo menjelaskan, Semasa di Balai Kota digelar khusus, agar anak muda Jakarta bisa menjelajahi bangunan warisan dari masa dahulu. Semasa di Kota Tua memang menyasar gedung-gedung tua untuk dijadikan venue.
"Kegiatan awalnya di Kota Tua, karena itu area yang banyak historical building. Baru kali ini kita pindah di tengah kota, yaitu di Balai Kota ini. Kita pikir masih banyak bangunan-bangunan bersejarahnya juga di area sini," katanya.
Semasa di Balai Kota juga mengadakan tour keliling area Monas dan sekitaran Jalan Merdeka Selatan. Disediakan juga bazar barang vintage sebanyak 64 booth di area heritage. Di situ, pengunjung juga dapat menikmati alunan nada gambang kromong, musik khas Jakarta. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya