Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sambangi Kawasan Industri Teluk Weda
Kepala BKPM: Isu Buruh Asing Lebay
Selasa, 23 Februari 2021 05:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan lapangan pekerjaan di Kawasan Industri Teluk Weda (Indonesia Weda Bay Industrial Park/IWIP) sebagian besar, diisi tenaga kerja lokal.
Hal itu disampaikan Bahlil setelah dirinya mengecek langsung ke IWIP di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Jumat (19/2). Keterangan ini disampaikannya untuk meluruskan isu yang menyebut jumlah tenaga kerja asing (TKA) mendominasi lapangan kerja di IWIP.
Baca juga : Sumbang Investasi Rp 99 T, Industri Otomotif Sektor Andalan Ekonomi Nasional
Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu menjelaskan, dirinya ke IWIP mengecek kualitas investasi dan penyerapan tenaga kerja.
“Saya datang untuk memastikan bahwa investasi berkualitas. Kenapa? Lapangan pekerjaannya, harus didorong sebanyak-banyaknya untuk tenaga kerja lokal. Serta, melibatkan pengusaha nasional, pengusaha nasional yang ada di daerah, dan pelaku UMKM (Usaha, Mikro Kecil),” kata Bahlil kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Minggu (21/2).
Baca juga : Palembang Kekurangan Guru, Ketua DPD Usul Angkat Honorer Jadi ASN
Untuk diketahui, Maluku Utara diplot menjadi pusat hilirisasi nikel. Selain ada IWIP dan Antam, nantinya di sana akan ada LG dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL). Presiden Joko Widodo menetapkan IWIP sebagai salah satu dari 9 kawasan industri prioritas nasional di luar Pulau Jawa pada 17 Januari 2020.
Selain ngecek IWIP, Bahlil menggelar pertemuan dengan Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara, Direktur Utama IWIP Xiang Binghe, dan tokoh masyarakat di sana.
Baca juga : Kemenperin Kembangkan Kawasan Industri Terpadu Batang
Dari pertemuan itu, Bahlil mengantongi banyak data. Pertama, saat ini total tenaga kerja di IWIP sekitar 18.500, termasuk kontraktor tambang. Sedangkan TKA-nya tidak lebih dari 2.200 orang. Kedua, elemen masyarakat di Halmahera Tengah merasa puas karena banyak tenaga kerja lokal. Sehingga, tidak benar jika ada yang menggiring opini TKA di IWIP lebih dominan ketimbang yang lokal.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya