Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sambangi Kawasan Industri Teluk Weda
Kepala BKPM: Isu Buruh Asing Lebay
Selasa, 23 Februari 2021 05:15 WIB
Sebelumnya
“Ini penting perlu saya luruskan. Kita harus fair. harus ada transparansi. kalau memang investasi masuk masih ada kekurangan, ayo kita perbaiki bareng-bareng, kasih masukan yang konstruktif. Tapi kalau sudah bagus, jangan datanya dibalik-balik,” tegas Bahlil.
Untuk 2.200 TKA, lanjutnya, mereka memiliki job description spesifik seperti membangun konstruksi, dan mesin berteknologi tinggi, yang memang belum bisa dilakukan tenaga kerja lokal.
Baca juga : Sumbang Investasi Rp 99 T, Industri Otomotif Sektor Andalan Ekonomi Nasional
“Nggak ada TKA menempati buruh kasar. Terlalu lebay (yang menggulirkan isu). Saya ke sana, ngecek sendiri,” cetusnya.
Bahlil menuding, isu TKA dimainkan karena ada pihak yang tidak senang melihat Indonesia maju. Mengingat, saat ini pemerintah tengah menata hilirisasi industri.
Baca juga : Palembang Kekurangan Guru, Ketua DPD Usul Angkat Honorer Jadi ASN
Apakah ada kaitannya dengan gugatan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Internasional (World Trade Organization/WTO)? Bahlil enggan berspekulasi.
Dia menuturkan, Indonesia merupakan produsen stainless steel terbesar kedua di dunia. 23 persen total cadangan ore nikel ada di Indonesia, begitu juga dengan bahan baku baterai yang 80 persennya ada di Tanah Air. “Mungkin saja, Benua Biru (Eropa-red) ingin Indonesia tetap mengekspor bahan mentah,” ujarnya.
Baca juga : Kemenperin Kembangkan Kawasan Industri Terpadu Batang
Direktur Utama IWIP Xiang Binghe mengatakan, perkembangan proyek smelter di Kawasan IWIP saat ini sudah dalam tahap konstruksi dan produksi.
“Saya berterima kasih kepada Pak Bahlil dan timnya yang telah banyak support kami sehingga progress proyek kami bisa berjalan cepat selama 20 bulan belakangan,” kata Binghe. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya