Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
GeNose Bakal Diterapkan Di Bandara
Dirut AP I Dan Garuda Pede Penumpang Naik
Sabtu, 20 Maret 2021 05:51 WIB
Sebelumnya
Dia mengaku, beberapa penumpang kurang nyaman dengan serangkaian tes Covid-19 yang menjadi syarat sebelum melakukan penerbangan.“Pergi harus tes antigen dan pulang antigen lagi. Yang terjadi adalah penurunan jumlah penumpang,” keluh Irfan.
Dia mencontohkan, pada akhir 2020, jumlah penumpang bisa mencapai 24 ribu sehari dan 300 penerbangan per harinya. Namun di awal 2021, jumlah penumpang Garuda hanya sekitar 10 ribu per hari, dengan frekuensi penerbangan hanya 140 penerbangan dalam satu hari.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan penumpang pesawat bisa menggunakan layanan GeNose mulai 1 April 2021. Tapi, layanan ini baru berlaku di empat bandara saja.
Baca juga : Jumlah Penumpang MRT Merangkak Naik
Bandara tersebut, yaitu Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan, Bandar Udara di Bandung, Bandar Udara di Yogyakarta dan Bandar Udara di Surabaya.
“Mulai 1 April akan mulai di sektor udara dan akan dilakukan secara bertahap. Pertama kali kami akan lakukan di empat bandara, bukan di Soekarno Hatta,” kata Budi Karya saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (16/3).
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mendukung penuh rencana Kementerian Perhubungan menerapkan GeNose di bandara.
Baca juga : RI Buka Pintu Kerja Sama Untuk Belanda Dalam Perubahan Iklim
Sebab, menurutnya, alat deteksi ini lebih mudah, nyaman dan harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan rapid test antigen atau PCR.
“Citilink berharap penerapan alat deteksi GeNose mampu mendorong masyarakat kembali berminat melakukan perjalanan udara. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan,” tegas Juliandra, kemarin.
Pengamat penerbangan Gatot Triharjo berpendapat, wajar saja jika penerapan GeNose disambut baik oleh pelaku bisnis di sektor penerbangan dan penumpang.
Baca juga : Perluas 4 Bandara, AP I Percepat Pengembangan Konektivitas Udara
“GeNose mempermudah penumpang karena biayanya lebih murah, juga lebih nyaman. Bisa saja ini mendongkrak jumlah penumpang pesawat terbang. Sehingga tujuan pemerintah tercapai untuk menekan jumlah positif Covid-19 sekaligus mendorong industri maju,” ucap Gatot kepada Rakyat Merdeka. [IMA/DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya