Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Produksi Di Dalam Negeri Melimpah
Sejahterakan Petani, Serap Beras Untuk Stok Dan Ekspor
Minggu, 4 April 2021 05:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) siap dan mampu mengekspor 100 ribu ton beras per bulan ke Arab Saudi. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mendukung penuh upaya Bulog tersebut.
Menurut Dwi, saat ini stok nasional beras tergolong aman. Sehingga penambahan stok dari luar negeri hanya akan menambah beban produsen beras.
“Saat ini petani beras sedang mengalami tekanan berat akibat harga yang terus anjlok. Yang harus dilakukan adalah menyerap sebanyak-banyaknya beras petani. Salah satunya bisa dengan ekspor,” terang Dwi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : BUMN Impor Daging Beku 100 Ribu Ton
Dia juga meminta pemerintah melakukan penyerapan beras-beras yang ada di petani lokal.
Dwi menyebut, produksi beras yang ada di tingkat petani lokal mengalami peningkatan 3,4 juta ton. Sehingga masih cukup jika hanya 1 juta ton yang diperlukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan stok beras. Sisanya bisa untuk ekspor.
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) ini menambahkan, rata-rata harga beras di jaringan tani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dilaporkan sudah menyentuh Rp 7 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan beras impor yang kini berada di kisaran Rp 8 ribuan per kg.
Baca juga : Mabes Polri Diserang, Bamsoet: Ini Alarm Keras Untuk Tingkatkan Kewaspadaan
“Jadi buat apa banyak-banyak impor kalau beras di dalam negeri masih banyak dan murah. Harusnya di tingkat petani disejahterakan dulu, serap yang banyak buat stok pemerintah, sekaligus ekspor,” pintanya.
Sebelumnya, dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (29/3), Dirut Perum Bulog Budi Waseso bilang, permintaan ekspor beras ini sudah ada sejak 2020. Dalam kesepakatan tersebut, Bulog diminta untuk mengekspor beras 100 ribu ton per bulan.
Sayangnya, karena terkendala pandemi Covid-19 dan diberlakukan lockdown, menyebabkan rencana itu mesti tertunda. Namun Buwas bilang, saat ini kerja sama ekspor akan dilanjutkan.
Baca juga : Komisi VII DPR Minta Pertamina Segera Persiapkan Pemulihan Operasi Kilang Balongan
“Kami sudah berhasil waktu itu, karena pandemi tertunda, sekarang mereka sudah minta lagi untuk kami ekspor beras ke sana memenuhi kebutuhan mereka,” ujar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini.
Pria yang akrab disapa Buwas ini menegaskan, rencana ekspor ke Arab Saudi akan kembali dibicarakan dan bakal dijadwalkan ulang. Dia optimis, pihaknya mampu memenuhi permintaan ekspor, bahkan bukan hanya ke Arab Saudi tapi juga negara lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya