Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Produksi Di Dalam Negeri Melimpah
Sejahterakan Petani, Serap Beras Untuk Stok Dan Ekspor
Minggu, 4 April 2021 05:40 WIB
Sebelumnya
Stok normal prediksi sampai Mei 2021 akan ada tambahan stok beras mencapai 400 ribu ton dari panen raya. Sementara ketersediaan beras stok Bulog mencapai 1 juta ton. Sehingga total tahun ini diprediksi mencapai Rp 1,4 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog.
Menurut dia, Agustus-September 2021 diprediksi akan ada panen kembali. Karena itu, Bulog akan menyerap lagi panen rakyat.
“Selain untuk keperluan menambah CBP, kami juga akan beli dengan harga komersial, salah satunya untuk kebutuhan ekspor. Ini supaya petani ada jaminan bahwa produknya akan diserap,” beber Buwas.
Baca juga : BUMN Impor Daging Beku 100 Ribu Ton
Dia melihat, sebenarnya di beberapa wilayah penghasil beras di Indonesia, kelompok petaninya sudah bekerja sama dengan swasta melakukan ekspor. Hal itu sebenarnya membuktikan, bahwa beras di dalam negeri surplus.
“Saya percaya, petani didorong untuk menghasilkan beras berkualitas mampu untuk melakukan ekspor lebih luas,” imbuhnya.
Dalam menjamin ketersediaan dan stok beras Bulog, saat ini pihaknya sedang mengembangkan modern rice milling plant. Gabah yang diserap dari petani akan dikeringkan dengan mesin, karena saat ini masih cara manual yang dilakukan Bulog.
Baca juga : Mabes Polri Diserang, Bamsoet: Ini Alarm Keras Untuk Tingkatkan Kewaspadaan
Sehingga ke depan, Bulog akan mengolah beras sendiri dari petani. Tujuannya agar biaya operasional petani lebih murah, dan harga setor yang diterima petani sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP).
“Ini yang sedang kami lakukan. Kami beli gabah dari petani dengan kualitas medium, lalu diolah sendiri, dan rencananya akan disuplai ke TNI/Polri dan ASN (Aparatur Sipil Negara). Sistem ini dilaksanakan di 13 titik wilayah sentral produksi gabah,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyebut, ekspor beras bukan hal yang tidak mungkin.
Baca juga : Komisi VII DPR Minta Pertamina Segera Persiapkan Pemulihan Operasi Kilang Balongan
Syaratnya, jaminan harga yang cukup baik di pasar internasional. Bahkan dia menyebut, sejumlah negara sudah melirik beras premium petani Indonesia.
Sejak 2017, Indonesia melakukan ekspor 2.100 ton beras ke 5 negara. Yakni, Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia, dan Bangladesh. Pada 2018, ekspor beras menyentuh angka 1.400 ton ke 14 negara, termasuk di dalamnya Jepang, Vietnam, dan China. “Permintaan beras kita di luar negeri cukup besar,” ucapnya, kemarin. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya