Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Hal ini dilakukan agar dapat menggunakan daya yang lebih besar untuk kenyamanan dalam menggunakan kompor induksi atau kompor listrik.
“Kami juga ada tambahan kapasitas daya atau ekstra daya untuk hunian baru yang menggunakan kompor induksi,” ucap Ghana kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Ghana, ketika masyarakat beralih ke kompor induksi, akan ada pengalihan biaya energi memasak dari semula biaya LPG sekitar Rp 147.060 per bulan (asumsi Rp 12.900 per kilo gram/kg) ke biaya listrik sekitar Rp 118.515 (asumsi TDL/Tarif Dasar Listrik sebesar Rp 1.445 per kilo Watt hour (kWh). Maka akan didapat penghematan sebesar Rp 28.545.
Baca juga : Mengapa Pesantren Begitu Penting?
“Rata-rata pemakaian listrik untuk penggunaan kompor induksi selama sebulan sebanyak 82 kWh atau setara dengan 11 kg LPG,” katanya.
Karenanya, perseroan terus berupaya melakukan kerja sama dengan stakeholder terkait untuk mencapai 1 juta pengguna kompor listrik tahun ini. Apalagi, PLN juga sudah menandatangani kerja sama dengan BUMN Karya terkait penggunaan Kompor Induksi.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, berdasarkan data, Indonesia merupakan negara pengimpor gas LPG dan rata-rata per tahun mencapai Rp 60 triliun, yang disubsidi pemerintah hingga Rp 50 triliun.
Baca juga : KSB Banyak Beroperasi Di Daerah Papua Yang Masih Tertinggal
Di waktu bersamaan, pemerintah memiliki kelebihan energi listrik nasional mencapai 50 persen dari kebutuhan masyarakat saat ini. Karenanya, mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini mengatakan, sudah saatnya melakukan transformasi penggunaan kompor gas LPG ke kompor listrik.
“Secara tidak langsung, transformasi ini akan menghemat subsidi LPG, sekaligus memanfaatkan kelebihan produksi listrik,” ujarnya dalam acara penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara PT PLN dengan BUMN Karya secara virtual, di Jakarta, Rabu (31/3).
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, penggunaan energi listrik pada peralatan rumah tangga seperti kompor, lebih murah ketimbang menggunakan kompor gas yang saat ini masih dipenuhi dari impor.
Baca juga : Soal Kelanjutan Kompetisi Sepak Bola, Ketum PSSI Apresiasi Komisi X DPR
“Kalau bisa 15 juta kompor listrik terpakai, ini penghematan yang luar biasa dalam menekan impor LPG. Biaya memasak hemat 20 persen. Rakyat untung, pemerintah untung. Buat kita semua, ini menjadi ketahanan energi,” katanya. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya