Dark/Light Mode

Dorong Masyarakat Belanja, Pemerintah Gelontorin Rp 500 M

Subsidi Ongkir Rangsang UKM Masuk E-Commerce

Rabu, 14 April 2021 05:43 WIB
Ilustasi Subsidi Ongkir. (Foto : Istimewa).
Ilustasi Subsidi Ongkir. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Terlebih saat menjelang Lebaran, di mana kegiatan transak­si online cenderung mengalami peningkatan. Tentunya diharap­kan akan signifikan,” kata Retno, saat dihubungi Rakyat Merdeka.

Hal yang sama disampaikan Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokope­dia, Astri Wahyuni. Dia yakin, kebijakan subsidi ongkir bisa mengerek daya beli. Karena, subsidi itu membantu pelaku usaha sekaligus konsumen.

“Tokopedia selalu mendukung upaya pemerintah untuk mendorong kemajuan industri dan per­tumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Ada Sanksi Bagi Masyarakat Yang Menolak Vaksinasi, Tapi Pemerintah Kedepankan Edukasi dan Sosialisasi

Astri enggan berspekulasi mengenai dampak yang akan muncul pasca kebijakan subsidi ongkir. Ditegaskannya, Tokope­dia selama ini aktif memberikan masukan kepada pemerintah.

Untuk diketahui, dari data Bank Indonesia (BI), total nilai transaksi marketplace ditambah Harbolnas di 2020 sebesar Rp 253 triliun, atau naik dari 2019 sebesar Rp 210,78 triliun dan 2018 sebesar Rp 110,96 triliun. Sementara total nilai transaksi em­pat marketplace terbesar di Indo­nesia (Tokopedia, Shopee, Bukala­pak dan Lazada) di 2020 mencapai Rp 276,87 triliun. Dan total nilai transaksi 14 marketplace terbesar di Indonesia di sepanjang 2020 tercatat Rp 327,49 triliun.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah me­nyiapkan dana Rp 500 miliar un­tuk menyubsidi ongkir dari pem­belian online pada Harbolnas yang berlangsung pada H-10 atau H-5 menjelang Idul Fitri 1422 Hijriah. Stimulus ini untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan men­dorong penjualan online khusus produk dalam negeri.

Baca juga : Puluhan Pengusaha Warteg Siap Masuk e-Commerce 

“Ini amanat Presiden Jokowi agar tetap menjaga tren pemu­lihan ekonomi, sembari terus memulihkan aspek kesehatan masyarakat dari pandemi Covid-19,” imbuhnya usai sidang kabi­net paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/4/).

Tak hanya subsidi ongkir, pe­merintah juga mendorong pem­bayaran THR. “Dari program tersebut, diperkirakan dana yang bisa masuk ke pasar mencapai Rp 215 triliun,” sebutnya.

Program lainnya, subsidi ban­tuan sosial (bansos) beras se­lama Ramadan. Bansos tersebut disalurkan dari Bulog. Pemerintah juga bakal mempercepat penyaluran perlindungan sosial kepada masyarakat dengan ang­garan Rp 14,12 triliun. “Hara­pannya PDB (Produk Domestik Bruto) di kuartal IIbisa positif,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.