Dark/Light Mode

Optimis Ekonomi 7 Persen

Jokowi: Sebelum Disodori Teh, Saya Sarapan Angka

Selasa, 8 Juni 2021 08:00 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi. (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
Ketua Umum Golkar itu menyebut selain PMI yang membaik, bangkitnya penjualan otomotif, faktor penopang pemulihan ekonomi lainnya adalah Indeks keyakinan konsumen juga tembus 100 persen, pertumbuhan belanja nasional per akhir April terjadi kenaikan sebesar 60,43 persen.

Selain itu, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai 29,9 persen dari pagu Rp 699,43 triliun atau Rp 86,7 triliun dari kuartal I yang mencapai Rp 123,26 triliun. Untuk sektor kesehatan sudah terealisasi 18,8 persen. Sedangkan perlindungan sosial sebesar 39,2 persen.

Baca juga : Sri Mulyani Lempar Handuk

“Kemudian program prioritas 28 persen. Dukungan korporasi 21 persen, dan insentif untuk usaha sudah 79,9 persen,” rinci Airlangga.

Bagaimana tanggapan DPR? Anggota Komisi XI DPR, Willy Aditya menilai, keyakinan presiden soal pertumbuhan di kuartal II bisa terwujud. Terlebih, pemerintah terus memacu lewat berbagai paket kebijakan ekonomi. Seperti kredit perbankan, konsumsi, fasilitas keuangan untuk UMKM, dan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga : Boleh Optimis, Tapi Sebaiknya Realistis

“Kalau 6-7 persen itu berbasis data ekonomi,” ujarnya, saat dihubungi tadi malam.

Anggota Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno mengatakan, jika dibandingkan dengan kuartal II-2020, pertumbuhan di kuartal II-2021 sekitar 6,5-7,3 persen. Hal itu dikarenakan kuartal II-2020 mengalami kontraksi cukup dalam, yakni minus 5,32 persen. “Jadi efek netonya sekitar 1,5-2 persen,” paparnya.

Baca juga : Jokowi Happy, Kereta Cepat Bisa Diuji Coba Tahun Depan

Diakui kader banteng ini, kecenderungan ekonomi sudah dalam tren perbaikan. Tinggal dipertahankan, salah satunya melalui vaksinasi. Mengingat, vaksinasi dan bansos yang efektif bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengamini, indeks kepercayaan konsumen mulai pulih. Namun pemulihan itu tidak cenderung merata di semua segmen. Kelas menengah atas memang berbelanja. Sayangnya, terjadi pengalihan pengalihan investasi dari deposito ke pasar saham, reksadana, bahkan tidak sedikit yang berinvestasi di aset kripto. [RCH/MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.