Dark/Light Mode

Hasil Pemetaan Kemendag Hadapi Puasa

Pasokan Turun, Harga Cabe Dan Bawang Rawan Terkerek

Minggu, 28 April 2019 04:54 WIB
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti (tengah) tengah mengecek pasokan bahan pokok. (Foto: net)
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti (tengah) tengah mengecek pasokan bahan pokok. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (kemendag) memantau ketersediaan komoditas pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan bulan suci Ramadhan. Kecuali, cabe, bawang merah dan bawang putih.

Mayoritas pemerintahan daerah telah melaksanakan rapat koordinasi membahas ketersediaan dan harga pangan dalam rangka menghadapi momen bulan suci Ramadhan. Dan, hasilnya cukup memuaskan. “Dari pantauan kami (Kementerian Perdagangan/Kemendag), pasokan cukup baik dan harga relatif stabil. Kecuali untuk komoditi hortikultura seperti bawang merah, bawang putih dan cabe merah," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.

Ketiga komoditas itu, lanjut Tjahja, berpotensi mengalami kenaikan. Sebab pasokannya mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena pertanian bawang merah dan cabe belum memasuki musim panen. Sementara, bawang putih yang bersumber dari impor, belum masuk ke Tanah Air.

Walau ada potensi naik, Tjahja memastikan pihaknya akan terus mengontrol penjualan agar kenaikannya terkendali. “Misalnya bawang putih, sampai kini kami masih terus melakukan operasi pasar. Kami dorong importir mengeluarkan bawang mereka untuk didistribusikan ke pasar-pasar,” paparnya.

Baca juga : Kementan Jamin, Pasokan Cabe dan Bawang Selama Puasa dan Lebaran Aman

Bagaimana dengan stok beras? Tjahja menyatakan tidak ada kendala sama sekali. Bahkan, harga makanan pokok tersebut mengalami penurunan belakangan ini. Padahal, biasanya beras menjadi penyumbang inflasi. Stabilitas harga beras tidak lepas dari upaya pemerintah selama ini yang rutin melakukan operasi pasar sejak Januari 2019.

Walau stok aman, Tjahja menuturkan, tetap akan melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha/asosiasi komoditi bahan pokok. Pihaknya ingin mengingatkan mereka agar tetap melakukan persiapan di dalam mengatisipasi kemungkinan terjadi lonjakan permintaan.

“Semakin dekat bulan puasa, kami akan semakin sering melakukan operasi pasar. Pemerintah daerah-daerah nanti akan serentak mengadakan pasar murah komoditi bahan pokok pada bulan puasa sehingga arus pasokan semakin lancar dan harga semakin terjangkau,” paparnya.

Pantauan Rakyat Merdeka, selama sepekan terakhir harga pangan relatif stabil. Namun demikian, ada beberapa pangan merangkak naik. Antara lain, harga ayam potong berkisar Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kilo gram (kg) dari nomalnya Rp 34.000 per kg. Bawang merah naik menjadi Rp 41.000 dari harga normalnya Rp 32.000 per kg. Bawang putih naik menjadi berkisar Rp 40.000 hingga Rp 70.000 dari normalnya Rp 25.000 per kg.

Baca juga : Selama Pemilu, Pasokan dan Harga Pangan Tetap Aman

Presiden Jokowi telah mengingatkan kepada para menterinya untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang puasa. Jangan sampai ada gejolak. “Ini sudah rutin, saya ingatkan soal stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok agar benar-benar diperhatikan," seru Jokowi dalam rapat kabinet, baru-baru ini.

Jokowi menuturkan, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama puasa sangat penting. Karena, ketersediaan pangan bisa membuat masyarakat nyaman dalam menjalankan ibadah puasa.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution melaporkan, semua komoditas pangan utama dan bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman. Namun demikian, dia mewanti-wanti Perum Bulog untuk tetap bisa memainkan peranannya mengendalikan harga pangan seperti beras, minyak goreng, daging, gula dan bawang merah, bawang putih, serta cabe merah.

“Peran Bulog diperlukan terutama mengawasi daerah yang mengalami defisit pangan,” ungkapnya.

Baca juga : DPD Pede, Tak Ada Gejolak Harga Pangan Jelang Ramadan

Darmin optimistis harga pangan terjaga selama Ramadhan. Pemerintah melihat perkembangan inflasi selama Ramadan dan Idul Fitri dalam dua tahun terakhir menurun. Inflasi volatile food lebih terkendali, termasuk harga beras yang tidak lagi mengalami inflasi.  

”Dalam dua tahun terakhir selama Ramadan, 2017 (0,39 persen) dan 2018 (0,21 persen) menurun secara bertahap,”pungkasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.