Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ngarep Stimulus Dari Pemerintah Selama PPKM Darurat
Bisnis Ritel Nggak Ada Omset, Banyak Perusahaan Bangkrut
Senin, 12 Juli 2021 05:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pelaku usaha berharap mendapat stimulus agar bisa bertahan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Stimulus ini penting, khususnya bagi pelaku usaha ritel dan restoran yang terkena imbas kebijakan tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, selama sepekan, ritel yang beroperasi di mall tidak ada transaksi sama sekali karena tutup total.
“Restoran dan ritel yang masih bisa mendapatkan pemasukan adalah mereka yang bisa jualan online, meski dengan berbagai keterbatasan,” kata Hariyadi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Partai Gelora : PPKM Darurat Belum Efektif Redam Covid-19 Varian Delta
Menurut Hariyadi, kondisi PPKM Darurat menjadi sangat berat bagi pelaku usaha karena mereka tidak ada pemasukan. Sementara, pelaku usaha tetap harus menanggung beban biaya listrik, gaji karyawan, bahkan bunga bank.
“Jika kondisi ini berlangsung lama, akan banyak perusahaan yang gulung tikar,” ingatnya.
Dia mengatakan, selagi pandemi Covid-19 belum usai, para pengusaha akan terus kena imbasnya karena pengeluaran harus tetap ada. Karena itu, pelaku usaha mengharapkan stimulus yang diberikan pemerintah saat PPKM Darurat diberlakukan.
Baca juga : Menhub: Masuk Jakarta Wajib Bawa STRP
Hariyadi mencontohkan, banyak negara lain yang memberikan stimulus untuk dunia usaha agar tidak bangkrut.
Selain itu, pemerintah disarankan tidak hanya memberikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat saja, sektor usaha juga perlu diperhatikan.
“Jangan sampai perusahaan disuruh susah sendiri. Minimal dibantu modal kerja, semua beban yang terkait dengan pemerintah seperti pengurangan beban listrik atau pajak bumi dan bangunan,” kata Hariyadi.
Baca juga : Puan Desak Pemerintah Bangun RS Darurat Covid Sebanyak Mungkin
Pengusaha juga berharap, PPKM Darurat yang digencarkan pemerintah bisa efektif menekankan penyebaran Covid-19, sehingga PPKM tidak diperpanjang lagi dan lagi.
“Kami optimistis. Kalau tidak ada PPKM Darurat, kami bisa lari kencang lagi. Terbukti di kuartal pertama tahun ini, saat semua berjalan normal, pertumbuhan dunia usaha cukup positif,” aku Hariyadi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya