Dark/Light Mode

Meski Industri Otomotif Lesu, Tunas Group Dulang Untung

Minggu, 12 Mei 2019 08:30 WIB
Logo Tunas Group
Logo Tunas Group

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Tunas Ridean Tbk (Tunas Group) berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2019 di tengah lesunya industri otomotif. Laba perusahaan meningkat 14 persen pada kuartal I 2019 menjadi Rp 160 miliar dari perolehan laba periode sebelumnya sebesar Rp 141 miliar.

Direktur Keuangan Tunas Group Kent Teo mengatakan, pendapatan bersih kuartal I 2019 meningkat 6 persen menjadi Rp 3,5 miliar. “Bisnis otomotif menyumbang 60 persen dari total laba kuartal I 2019, diikuti pembiayaan menyumbang laba 31 persen, dan bisnis rental 9 persen," ujar Kent di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama Tunas Group Rico Setiawan menjelaskan, untuk proyeksi penjualan dan laba sepanjang 2019 sangat tergantung pada situasi pasar. Di mana pasar mobil awal tahun agak tertekan.

“Memang jelang election (pemilu) penjualan mobil turun, tetapi jelang Lebaran biasanya start growing. Kalau motor stabil karena di kuartal I 2019 kita masih growing," jelas Rico.

Baca juga : Ditunggu Industri, Perpres Mobil Listrik Dimatangkan

Dia mengutip data Gaikindo bahwa penjualan turun 13 persen di awal tahun. Namun, lanjutnya, Tunas Group meyakini akan terjadi market recovery di semester kedua.

“Hasilnya kami perkirakan sama seperti tahun lalu setelah proses recovery," jelas Rico.

Rico menguraikan, dari data Gaikindo, penjualan mobil baru nasional turun 13 persen pada kuartal I-2019 menjadi 254 ribu unit, dari 294 ribu unit di kuartal I-2018. Sementara dari data pemerintah dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor baru nasional naik 15 persen menjadi 1.681 ribu unit dari 1.457 ribu unit di kuartal I-2018.

"Untuk Group Tunas, penjualan mobil baru juga turun 7 persen dikarenakan intensitas persaingan. 13.749 unit menjadi 12.844 unit," paparnya.

Baca juga : Soal Deindustrialisasi, Pernyataan Prabowo Dibantah Kemenperin

Penurunan penjualan dialami oleh Tunas Toyota turun 2 persen dibandingkan dengan penurunan penjualan Toyota nasional, yakni dari 7.837 unit di periode yang sama 2018 menjadi 7.680 unit di kuartal l 2019. Penjualan Tunas Daihatsu juga turun 11 persen karena tingkat persediaan yang lebih rendah, yakni dari 5.430 unit menjadi 4.821 unit.

Penjualan Tunas BMW juga turun 38 persen menjadi 206 unit dari 333 unit di awal 2018. Hal ini karena pangsa pasar yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif dengan jenis yang lain.

“Berbeda dengan penjualan mobil yang melemah, penjualan sepeda motor melalui Tunas Honda justru naik 10 persen selama kuartal pertama tahun 2019 didukung oleh peningkatan pasokan. Yakni dari 51.732 ribu unit awal tahun lalu menjadi 56.846 ribu unit motor saat ini," ungkap Rico.

Selain itu, armada Tunas Rental ikut melemah sebagaimana penjualan mobil. Penurunan armada per Maret 2019 disebabkan oleh berakhirnya kontrak jangka panjang dengan beberapa pelanggan korporasi dari 8.534 unit menjadi 8.224 unit, turun sebanyak 5 persen.

Baca juga : Hanya 8 Parpol Yang Lolos Ke DPR

Namun dari bisnis pembiayaan melalui MTF, pelepasan kredit baru terus meningkat mencapai 6 persen selama kuartal pertama tahun 2019 dari Rp 6,5 miliar menjadi Rp 6,9 miliar. "Komitmen Tunas Group tetap berinvestasi demi menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat. Capex 2019 kita anggarkan Rp 729 miliar dengan rincian Rp 489 miliar untuk rental, dan Rp 240 miliar untuk otomotif," tutup Rico. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.