Dark/Light Mode

Akurasi Data

Deputi BPS Klaim Penghitungan Jagung Pake Kerangka Sampling Area

Minggu, 10 Oktober 2021 17:46 WIB
Jagung siap panen. (Foto: Ist)
Jagung siap panen. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jagung saat ini ditanam oleh 4,2 juta rumah tangga petani dengan luas tanam 4,15 juta hektar setahun. Prakiraan penghitungan produksi jagung yang dilakukan BPS (Badan Pusat Statistik) dengan menggunakan metode Kerangka Sampling Area (KSA). 

"BPS berkomitmen terus berupaya untuk mengakurasi data jagung. BPS terus memperbaiki metode KSA sebagai dasar penghitungan angka produksi jagung," demikian dikatakan Deputi Statistik Produksi BPS, Habibullah saat mengikuti memberikan pemaparan dalam rapat Sinkronisasi Data Jagung bersama Kementan dan BPS di Bogor, Jumat lalu (8/10).

Habibullah menegaskan pihaknya bersama beberapa instansi terkait sekarang tengah mengembangkan metodae KSA jagung. Seperti halnya data lain di seluruh Indonesia yang dilakukan pengamatan tiap bulan, BPS juga melakukan perbaikan-perbaikan data jagung seperti terkait kadar air jagung saat dipanen. 

"Saya rasa ini forum sangat bagus, semua berkumpul di sini mensinkronkan supaya memiliki data jagung untuk bersama," ujarnya.

Baca juga : Berkomunikasi Cara Tulis Baru Menggunakan Cara Tulis lama

Habibullah mengapresiasi kerjasama yang baik dengan Kementan selama ini. Persoalan jagung adalah metodologi dan hingga saat ini BPS kerjasama dengan Kementan, BPPT, BIG, Kementerian ATR untuk sinkronisasi data. 

"Kita sudah berhasil launching data padi, sekarang giliran metodologi jagung yang harus kita perbaiki bersama," cetusnya.

Lebih lanjut Habibullah mengungkapkan saat ini BPS sedang membangun data KSA jagung dan perbaikan terutama dalam penyajian kadar air. Perbaikan untuk pengukuran kadar air sangat penting supaya lebih akurat. 

"Saat ini kita sedang lakukan survei, ukur dan amati tiap bulan luas panen dari pemotretan. Kemudian produksi kita ukur dari ubinan supaya bisa terhitung perkiraan produktivitasnya. Kita selalu lakukan diskusi sinkrokan data termasuk perbaikan kadar air ini," bebernya. 

Baca juga : PUPR Targetkan Flyover Kopo Rampung Februari 2022

Ia menekankan estimasi produksi jagung pada dasarnya tidak semudah untuk pengukuran lahan padi. Oleh karena itu, BPS sedang berupaya melakukan penyesuaian-penyesuaian.

"Kami berharap dapat segera melaunching data jagung supaya dapat mendukung Kementerian Pertanian sebagai pengguna data produksi sebagai dasar penghitungan stok jagung di lapangan," tandas Habibulloh.

Sementara itu menurut Rektor IPB Arif Satria, BPS memegang kunci peran penting. Menurutnya, BPS sangat strategis perannya untuk bisa memperbaiki metodologi pengukuran produksi.

"Saya yakin sudah diupgrade, melibatkan para pakar supaya lebih akurat,” tegas Arif.

Baca juga : Putin Beli Rumah Mewah Untuk Kekasih Gelapnya

Perlu diketahui, berdasar hasil penghitungan, prakiraan produksi jagung dengan luas lahan 4,15 juta hektar mencapai 15,9 juta ton. Kebutuhan 14,3 juta ton, terdapat carry over stok 2020 sebesar 1,42 juta ton sehingga stok akhir Desember 2021 lebih dari 2 juta ton. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.