Dark/Light Mode

Tantangan Struktural Tetap Harus Diwaspadai

Sinergi Kebijakan Mantapkan Prospek Ekonomi Indonesia

Rabu, 27 Maret 2019 11:04 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo secara simbolis memberikan buku LPI kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution sebagai bentuk sinergi BI dan pemerintah, di Jakarta, Rabu (27/3). (Foto: Humas BI)
Gubernur BI Perry Warjiyo secara simbolis memberikan buku LPI kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution sebagai bentuk sinergi BI dan pemerintah, di Jakarta, Rabu (27/3). (Foto: Humas BI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Prospek ekonomi Indonesia tahun 2019 diyakini akan tetap baik, di tengah perekonomian global yang belum kondusif. Hal tersebut ditopang oleh semakin solidnya sinergi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia, Pemerintah, OJK, dan otoritas terkait dalam satu bauran kebijakan ekonomi yang saling memperkuat. Termasuk, sinergi kebijakan reformasi struktural.

Namun, perekonomian masih menghadapi tantangan struktural yang harus diwaspadai. Baik dari sisi global, maupun domestik.

"Tahun ini, BI dipastikan terus menempuh bauran kebijakan, guna memperkuat stabilitas eksternal dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam peluncuran buku 'Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2018' di Jakarta, Rabu (27/3).

Baca juga : KRI Torani 860 Salurkan Bantuan Personil Dan Logistik

Dijelaskan, BI tetap menempuh kebijakan moneter yang preemptive dan ahead of the curve, melanjutkan arah kebijakan makroprudensial yang akomodatif, mengakselerasi pendalaman pasar keuangan guna menjaga stabilitas di pasar uang, dan mendukung pembiayaan ekonomi secara lebih luas, dan melanjutkan peran kebijakan sistem pembayaran dalam mendukung kegiatan ekonomi.

Selain itu, BI juga mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, hingga di tingkat daerah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Perekonomian domestik dalam jangka menengah, diprediksi berada dalam lintasan yang meningkat.

"BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas lainnya, untuk mempercepat reformasi struktural. Ini penting untuk memastikan kesinambungan pertumbuhan ekonomi," tutur Perry.

Baca juga : Impor Bawang Putih Apa Ada “Hitamnya”?

Ditegaskan, sinergi kebijakan ditempuh untuk konsisten melanjutkan reformasi struktural melalui empat strategi utama. Pertama, strategi meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Upaya ini dilakukan melalui penguatan 4 elemen dasar yakni ketersediaan infrastruktur, kualitas modal manusia (human capital), adopsi teknologi, dan dukungan kelembagaan. 

Kedua, strategi untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas sektor industri.  Ketiga, strategi mengoptimalkan pemanfaatan ekonomi digital. Keempat, strategi untuk memperluas sumber pembiayaan ekonomi.

Buku LPI adalah publikasi rutin tahunan Bank Indonesia (BI) yang memuat kinerja dan perjalanan ekonomi Indonesia dalam 1 (satu) tahun. LPI juga menyampaikan sejumlah pelajaran yang diperoleh para pembuat kebijakan dari proses pengelolaan ekonomi bangsa selama setahun ke belakang, termasuk berbagai agenda yang masih perlu dilanjutkan dalam memperkuat perekonomian ke depan.

Baca juga : Pemerintah Dorong Warga Binaan Jadi Wirausaha

Buku LPI disusun berdasarkan analisis dan riset Bank Indonesia, serta menghimpun data dari berbagai instansi terkait. 

Buku LPI 2018 mengangkat tema “Sinergi Untuk Ketahanan dan Pertumbuhan”. Tema dipilih berdasarkan pengamatan menyeluruh dan analisis mendalam terhadap dinamika perekonomian domestik maupun global sepanjang tahun 2018.

Buku LPI 2018 yang cukup lengkap ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi seluruh stakeholders dalam melangkah ke depan. [HES

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.