Dark/Light Mode

Rachmat Hidayat Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum Aspadin Periode 2022-2025

Jumat, 11 November 2022 14:32 WIB
Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) Rachmat Hidayat (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) Rachmat Hidayat (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rachmat Hidayat kembali terpilih sebagai Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) periode 2022-2025 pada Musyawarah Nasional (Munas) X yang diselenggarakan 8-10 November 2022 di Holiday Inn Jakarta, Kemayoran.

Rachmat, yang merupakan Ketua ASPADIN periode 2018-2021 dan 2022, terpilih kembali secara aklamasi melalui formatur. Munas ASPADIN X ini dihadiri lebih dari 297 peserta dari 14 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang mencakup 20 provinsi dari Aceh hingga Papua Barat.

Selain pemilihan ketua baru, Munas yang dibuka Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito ini juga mendengarkan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya. Laporan pertanggungjawaban diterima penuh seluruh anggota tanpa sanggahan. Rachmat dianggap mampu mengelola ASPADIN menjadi organisasi yang solid dan mampu menyuarakan kepetingan anggota untuk kepentingan pertumbuhan industri.

Baca juga : PUPR Peringkat Terbaik Ketiga Di Anugerah Layanan Investasi 2022

Dalam pidatonya, Rachmat mengatakan, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan industri yang terus bertumbuh dan menyerap lebih dari 40.000 tenaga kerja langsung dan ratusan ribu dengan multiplier effect. “Visi dan misi kami adalah terus mendukung Pemerintah mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui produk kami yang berkualitas. Dengan visi misi inilah kita berkumpul bersama dalam perahu besar ini,” ujar Rachmat, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (11/11).

AMDK yang merupakan bagian dari industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman (mamin), merupakan salah satu industri utama penunjang Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Tahun 2022 ini, industri mamin menyumbang 6,23 persen pada PDB. Industri mamin juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen pada kuartal ketiga 2022.

“Kalau dihitung dari multiplier effect, kami menciptakan industri transportasi, industri distribusi, industri supplier bahan baku maupun permesinan dan sebagainya. Jadi kami cukup berbesar hati bisa membantu pemerintah dalam membangun ekonomi” tambahnya.

Baca juga : Resmi Jadi Tentara, Rifky Dwi Kembali Gabung Bersama Persita

Ignatius Warsito, yang datang mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa Pemerintah sangat mengapresiasi dan selalu mendukung apa yang akan dilakukan oleh para pelaku usaha. ASPADIN sebagai organisasi produsen AMDK, diharapkan bisa membantu anggota dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada di depan mata. Salah satunya adalah resesi yang perlu diantisipasi. Untuk itu, diperlukan strategi jangka pendek 2023-2024. Melalui Munas ini diletakkan dasar-dasar yang bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelaku usaha.

Munas kali ini juga menyelenggarakan pameran yang dibuka Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad. Kemudian dilanjutkan dengan Seminar yang mengangkat tema “Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, Peluang dan Tantangannya dan Pengaturan Industri AMDK dalam Pemulihan Ekonomi Nasional” 

Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian Atong Soekirman mengatakan, industri AMDK memiliki peluang pertumbuhan pangsa pasar yang cukup besar mengingat peningkatan jumlah penduduk serta adanya peningkatan kesadaran masyarakat atas kesehatan dan pentingnya gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi air mineral. AMDK juga telah memiliki standar mutu dan keamanan pangan.

Baca juga : Saatnya Haluan Negara Kembali Ke Jati Diri

Kemudahan distribusi produk dan pembangunan infrastruktur menyebabkan distribusi ke seluruh pelosok Jawa menjadi lebih murah dan cepat. Namun demikian, industri ini juga memiliki tantangan yang sangat tidak kecil mengingat belakangan ini terjadi upaya pendiskreditan galon guna ulang dengan menghembuskan isu Bisphenol A (BPA) dalam Polycarbonate (PC) yang merupakan bahan penolong dalam proses pembuatan galon guna ulang. Pelabelan BPA Free yang ditujukan kepada AMDK juga berpotensi menimbulkan citra negatif terhadap AMDK.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.