Dark/Light Mode

Transformasi Digital di Masa Pandemi

Selasa, 17 November 2020 14:59 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mwmberikan smabutan pada acara ALE GovDay 2020
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mwmberikan smabutan pada acara ALE GovDay 2020

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang berjalan kurang lebih 7 bulan telah mengubah total aktivitas masyarakat. Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian teknologi digital di masyarakat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan terjadinya pandemi menjadi pendorong untuk melakukan transformasi di berbagai bidang di Indonesia. Hal ini ia katakan saat menjadi Keynote Speaker webinar ALE GovDay 2020 bertema Reshaping Indonesia Connected Government. 

Baca juga : Telaga Batu Arang, Bekas Tambang Disulap Jadi Telaga Cantik

Ia mengatakan percepatan digital juga dilakukan di berbagai bidang lain seperti kesehatan, keuangan, lingkungan, dan lain-lain. Di bidang kesehatan misalnya melalui tele-medicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh terutama di daerah yang tenaga kesehatannya belum memadai. Di bidang lingkungan, pemanfaatan digital bisa dilakukan untuk melakukan pendataan potensi kebakaran, topografi, dan lain-lain. “Manfaat transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Suharso.  

Menurut Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie, pemerintah perlu memfasilitasi kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi. Saat ini, Indonesia masih memerlukan sekitar 9 juta talenta digital demi memenuhi kebutuhan terkait transformasi digital. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas lembaga sertifikasi nasional TIK sebagai sarana percepatan SDM talenta digital di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya pembentukan National Government Chief Information Officer (NGCIO) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan CIO institusi (lembaga/kementerian).

Baca juga : Asuransi Kesehatan Digital Sasar Generasi Millennials

Channel Sales Manager, Alcatel-Lucent Enterprise, Novse Hardiman menuturkan, Pengaplikasian platform digital juga menjadi nilai tambah bagi pelaku bisnis pariwisata di Indonesia untuk dapat meningkatkan kunjungan dan pendapatan objek wisatanya.  “Dengan menggunakan aplikasi wisata, kita bisa mengetahui apakah obyek wisata yang akan kita datangi aman atau tidak, sehingga  pengembangan IoT (Internet of Things) menjadi penting karena sangat bermanfaat bagi pengguna jasa terkait misalnya transportasi, kesehatan, dan lain-lain" katanya.

ALE GovDay 2020 mendapat dukungan penuh dari pemerintah terutama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Perhubungan. Kegiatan ini juga didukung oleh para partner ALE seperti AMD dan Epson. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.