Dark/Light Mode

Pamer Angka-angka Ekonomi Tumbuh

Jokowi Lagi Bahagia

Selasa, 4 Januari 2022 08:59 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2022, di Jakarta, kemarin. (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2022, di Jakarta, kemarin. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi senang betul dengan capaian kinerja perekonomian di 2021. Kebahagiaan Jokowi tampak saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2022, di Jakarta, kemarin. Di hadapan para pelaku ekonomi, Kepala Negara memamerkan angka-angka ekonomi yang bergerak tumbuh. Jokowi pun mengajak semua pihak optimis dalam menatap arah perekonomian tahun ini.

Jokowi menyadari, ada sejumlah tantangan yang harus diwaspadai di 2022. Mulai dari penyebaran Covid-19 varian Omicron, pengurangan pembelian aset (tapering off) oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), hingga kenaikan inflasi. Namun, Jokowi yakin, semua tantangan itu bisa dilalui. "Saya meyakini, dengan semangat, kerja keras bersama, tantangan-tantangan itu akan kita lalui dengan baik,” ucapnya.

Keyakinan Jokowi itu berdasarkan data-data yang kuat. Dia lalu memamerkan data kinerja ekonomi di 2021. Indeks keyakinan konsumen dan indeks pembelian barang di manufaktur (Purchasing Managers' Index/PMI) misalnya, terus meningkat menjadi 118,5 dan 53,9 di akhir November lalu. Kinerja ekspor secara tahun ke tahun naik 49,7 persen. Selain itu, neraca perdagangan surplus sebesar 34,4 miliar dolar AS atau setara Rp 491 triliun, dan selalu surplus selama 19 bulan.

Baca juga : Jokowi: Pandemi Dan Ekonomi Ibarat 2 Tubuh Di Ujung Ayunan

Data lain yang bikin Jokowi senang adalah peringkat daya saing Indonesia atau competitiveness index yang mengalami kenaikan tiga peringkat. Peringkat di sektor bisnis naik ke posisi 37 dan di digital bisnis naik ke posisi 53.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga bersyukur, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia pada 2021 mengalami kenaikan sebesar 10,1 persen. Angka tersebut lumayan tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga seperti Singapura di angka 9,8 persen, Malaysia minus 3,7 persen, dan Filipina minus 0,2 persen. Selain itu, jumlah orang yang masuk ke pasar modal ini juga naik sangat tinggi, mencapai 7,4 juta investor.

Dengan data-data tersebut, Jokowi yakin pemulihan ekonomi semakin nyata. “Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan," ujarnya.

Baca juga : Tinjau Pameran IKM Bangkit, Jokowi Apresiasi Produk Pengrajin Bali

Dalam acara tersebut, hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, serta Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi.

Optimisme serupa disampaikan Sri Mulyani. Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV akan menembus 5 persen. Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi mencapai 3,7 persen.

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV ditopang menguatnya aktivitas konsumsi, investasi dan ekspor yang masih tinggi. Selain itu, didukung penanganan Covid-19 yang membaik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.