Dark/Light Mode

RS Fokus Tangani Gejala Sedang Dan Berat

Menkes: Batuk, Demam, Sedikit Pilek Dengan Saturasi > 95, Sebaiknya Isolasi Di Rumah

Senin, 31 Januari 2022 17:25 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual soal Rapat Terbatas PPKM, Senin (31/1). (Foto: YouTube)
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual soal Rapat Terbatas PPKM, Senin (31/1). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap, masih banyak ketidakpastian seputar varian Omicron.

Di Amerika Serikat (AS), varian anyar Covid ini menghasilkan 800 kasus positif sehari. Saat puncak varian Delta, angka tertingginya hanya 250. 

Di Prancis yang kasusnya masih terus naik, kasus konfirmasi menyentuh angka 360 ribu. Meningkat 6 kali lipat dibanding puncak kasus Delta, yang hanya 60 ribu.

Baca juga : Pasien Isoman Sebaiknya Isolasi Di Tempat Perawatan Pemerintah

Brazil yang negaranya mirip-mirip kita, mencetak 190 kasus, dengan puncak Delta 80. India 310, puncak Delta-nya 380. Sedangkan Jepang yang membukukan 65 kasus, puncak Delta-nya hanya 25.

"Jadi, penularannya tinggi sekali. Indonesia pasti akan mengalami ini. Kalau puncaknya dulu kita pernah 57 ribu kasus per hari, kita mesti siap-siap, hati-hati, dan waspada. Sebab, kalau melihat negara lain, jumlah kasusnya bisa 2-3 kali di atas puncak Delta. Dan kita belum tahu, berapa nanti jumlahnya pada puncak kasus, yang diperkirakan pada akhir bulan ini," jelas Menkes.

"Karena itu, tolong tetap waspada, hati-hati. Kalau tidak perlu sekali berkerumun atau mobilitas, ya kita kurangi. Karena dapat lebih mudah tertular dan menularkan ke orang lain," imbuhnya.

Baca juga : Menkes: 60 Persen Pasien Meninggal Omicron Belum Divaksin

Di Afrika Selatan dan Inggris, kasus rawat inap jauh di bawah Delta. Tapi di AS, lain lagi. Secara persentase, jumlah kasus aktif Omicron masih di bawah Delta. Tapi secara nominal, jumlah orang yang masuk ke RS sudah di atas Delta.

Di Prancis,  jumlah kasus rawat inap Omicron sudah sama dengan Delta.

Di Indonesia, 85 persen kasus rawat inap Omicron berhasil sembuh. Sementara jumlah kasus sedang, berat, dan kritis yang perlu oksihen ada di kisaran 8-10 persen.

Baca juga : Kasus Covid Didominasi Transmisi Lokal, Masa Karantina Dipangkas Jadi 5 Hari

Sekitar 35-40 persen pasien yang masuk RS saat ini, masuk kategori OTG. Sementara yang bergejala ringan 50 persen.

"Karena kita tahu, kasusnya akan tinggi dan pressure untuk RS-nya juga tinggi, dan peluang sembuhnya tinggi, kami mengimbau pasien OTG untuk isoman di rumah saja," papar Menkes.

"Kalau ada gejala ringan seperti batuk, demam, dan sedikit pilek, selama saturasi di atas 95 persen, sebaiknya isolasi di rumah saja. Supaya RS fokus menangani pasien gejala sedang dan berat," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.