Dark/Light Mode

Sesmenko Perekonomian Terima Audiensi BRIN

Penting, Evidence Based Policy Dalam Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Publik

Jumat, 1 Juli 2022 20:30 WIB
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso (kiri) menerima audiensi BRIN, Jumat (1/7). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso (kiri) menerima audiensi BRIN, Jumat (1/7). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepentingan dan kesejahteraan masyarakat menjadi aspek penting bagi Pemerintah dalam membuat kebijakan di berbagai sektor. Pemutusan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan rakyat tersebut perlu dilandaskan dengan adanya data dan indikator yang kredibel serta mampu merepresentasikan kondisi konkret yang ada di tengah masyarakat.

Dalam kaitannya dengan urgensi penggunaan data tersebut, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso beserta jajaran menerima audiensi Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan serta Deputi Bidang Kebijakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jumat (1/7). Pada kesempatan tersebut, BRIN mengawali penyampaian audiensi dengan latar belakang pentingnya data riset dalam mereduksi berbagai permasalahan, terkait optimalisasi kebijakan publik agar produk kebijakan dapat produktif dalam memenuhi kebutuhan publik.

Dalam merespons kebutuhan tersebut, BRIN berinisiasi membentuk Forum Komunikasi Riset dan Inovasi (FKRI) sebagai wadah berdialog bagi K/L, BRIN, Kementerian Keuangan, dan Bappenas untuk mengagendakan kebutuhan kajian kebijakan, riset, dan inovasi dari setiap K/L, industri, dan daerah. Susiwijono memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan FKRI yang juga dapat menunjang pembuatan kebijakan di Kemenko Perekonomian.

Baca juga : Kemenkop UKM Raih Kategori Terbaik Dalam Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik

“Terkait FKRI, kami menyambut baik dan akan terus intens berkomunikasi dengan para Sesmenko. Kami mendukung pelaksanaan forum seperti ini karena pengambilan keputusan kebijakan idealnya harus didasarkan landasan yang kuat berbasis riset maupun survei,” ungkap Susiwijono.

Forum tersebut dicanangkan menjadi wujud langkah strategis Pemerintah dalam menunjang kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) dengan adanya output berupa usulan rekomendasi kebijakan dan hasil riset bagi K/L, daerah, dan industri yang mendukung peningkatan daya saing bangsa. Dalam menghasilkan output tersebut, Kemenko Perekonomian memiliki peran strategis dalam melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian usulan tema atau rencana rekomendasi kebijakan dan kebutuhan survei dari K/L yang terkait.

Beberapa isu kebijakan di bidang perekonomian yang disampaikan oleh BRIN untuk menjadi fokus penyelesaian adalah perbaikan alur material, peningkatan standardsustainability, pemberdayaan UKM, pengembangan sentra R&D, serta pengembangan jaringan dan platform digital. Merespons usulan isu tersebut, Susiwijono menyampaikan, concern terhadap krisis pangan dan energi sehingga diharapkan Organisasi Riset (OR) Pertanian dan Pangan dapat memberikan bantuan terkait penyediaan survei atau data yang kredibel bagi penyusunan kebijakan di bidang pangan.

Baca juga : Kemendagri Sebut Digitalisasi Bisa Bantu Optimalisasi Pembangunan

Selain itu, Susiwijono turut menyampaikan fokus Pemerintah saat ini terkait dengan transisi energi sehingga OR Energi BRIN diharapkan mampu memberi sumbangsih dalam penyediaan survey atau data terkait isu tersebut. Isu lain yang juga turut disampaikan adalah terkait penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Hewan Ternak dan daya saing daerah sehingga diharapkan juga bantuan terkait isu tersebut.

Selanjutnya, BRIN menyampaikan bahwa terkait dengan isu energi telah menjadi salah satu fokus utama BRIN dengan tergabungnya BRIN dalam Networking ASEAN perihal bio, circular, dan green economy sehingga memungkinkan adanya transfer of knowledge dengan negaranegara ASEAN bahkan di luar ASEAN seperti Jepang, Korea, dan China.

Terkait dengan isu indeks daya saing daerah, saat ini BRIN memfokuskan riset daerah dengan membentuk BRIDA yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai inovasi di daerah untuk menghasilkan teknologi konkret yang berguna bagi daerah serta mendukung riset dan inovasi nasional mengingat pentingnya daerah dalam menjadi agregat ekonomi nasional. Hingga saat ini sudah terdapat 4 BRIDA di daerah dan 10 lainnya masih dalam proses pembentukan. 

Baca juga : Periksa Perdana Ade Yasin Cs, KPK Dalami Bahasan Temuan BPK Jabar

“Terima kasih saya ucapkan kepada BRIN. Dengan adanya bantuan penyediaan data tersebut dapat kami manfaatkan untuk mendesain kebijakan ke depannya,” tutup Susiwijono.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.