Dark/Light Mode

Pertemuan Bilateral Indonesia-Bangladesh, Mendag Komitmen Penyelesaian IB-PTA

Selasa, 19 Juli 2022 14:14 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Kalam Abdul Momen, Senin (18/7). (Foto: Istimewa)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Kalam Abdul Momen, Senin (18/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan baru saja menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Kalam Abdul Momen. Kedua negara berkomitmen penyelesaian perundingan persetujuan dagang preferensial Indonesia-Bangladesh atau Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA). Pertemuan itu berlangsung di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin (18/7).

Kata Zulhas, perundingan ini dibuat secara fair untuk kepentingan ekonomi masing-masing negara. Pengkajian poin-poin perjanjian juga tidak boleh bertele-tele, sehingga cepat rampung. 

"Saya memastikan komitmen Indonesia menyelesaikan perundingan IB-PTA yang telah diamanatkan pemimpin kedua negara. Harus dipastikan agar IB-PTA berimbang dan menguntungkan kedua pihak. Saya berharap kedua pihak dapat melanjutkan kembali proses perundingan sehingga pemangku kepentingan dapat segera menerima manfaat IB-PTA," tutur Zulhas.

Baca juga : Dukung Kemajuan Arsitek Indonesia, Propan Raya Meriahkan Pameran Arch ID 2022

Kemendag telah menerima undangan untuk melakukan kunjungan ke Bangladesh. Adapun agenda kunjungan tersebut untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Zulhas menyebut Bangladesh merupakan mitra strategis Indonesia dalam berbagai forum kerja sama ekonomi dan perdagangan.

"Diharapkan kunjungan dimaksud dapat meningkatkan hubungan yang selama ini telah terjalin erat dan meningkatkan hubungan dagang kedua negara," ucapnya.

Baca juga : Kagumi Keindahan Dan Kemajuan NTT

Ia juga menyambut baik peningkatan signifikan perdagangan bilateral sebesar 72,1 persen pada 2021, baik dari segi ekspor maupun impor. Bangladesh juga menawarkan kerja sama perdagangan di bidang farmasi dan teknologi informasi.

Pada 2021, Bangladesh merupakan negara tujuan ekspor ke-15 bagi Indonesia. Sementara Indonesia menempati urutan ke-62 bagi Bangladesh sebagai negara asal impor. Pada 2021, total perdagangan kedua negara mencapai 3 miliar dolar AS.

Rinciannya, nilai ekspor Indonesia tembus 2,9 miliar dolar AS dan impornya hanya 0,1 miliar dolar AS. Sehingga, terjadi surplus neraca perdagangan 2,8 miliar dolar AS. Ekspor utama Indonesia ke Bangladesh adalah minyak kelapa sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, serta benang kapas.

Baca juga : Pertambangan Ilegal Menjamur, Pentingnya Komitmen Penegakan Hukum

Sedangkan impor Indonesia dari Bangladesh seperti benang dari serat jute, kaus singlet, setelan untuk wanita dan anak perempuan, setelan untuk wanita dan anak laki-laki, serta kantong dan karung.

Dalam pertemuan itu, Zulhas juga berpesan agar pelaku usaha Bangladesh berpartisipasi pada  pameran dagang internasional terbesar di Indonesia "Trade Expo Indonesia" ke- 37 yang akan digelar secara hibrida pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.

Sedangkan TEI yang digelar secara daring akan berlangsung lebih lama, yaitu pada 19 Oktober sampai 19 Desember 2022. "Kami berharap partipasi para pelaku usaha Bangladesh pada TEI 2022 akan semakin mendorong perdagangan kedua negara," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.