Dark/Light Mode

Ada Daerah Yang 61 Hari Nggak Hujan, Pemerintah Siapkan Antisipasi dan Mitigasi Dampak Kekeringan

Senin, 15 Juli 2019 16:26 WIB
Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas tentang Antisipadi Dampak Kekeringan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7) sore. (Foto: Humas Setkab)
Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas tentang Antisipadi Dampak Kekeringan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7) sore. (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengaku telah mendapat laporan dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa musim kemarau di 2019 ini  akan lebih kering, dan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September mendatang.

 “Beberapa daerah di negara kita juga sudah mengalami keadaan 21 hari tanpa hujan, ini berarti statusnya masih waspada. 31 hari tanpa hujan berarti statusnya sudah siaga, dan juga sudah 61 hari tanpa hujan. Ini statusnya sudah awas, dan terjadi di beberapa provinsi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, di Bali, di NTB, di NTT,” kata Jokowi saat menyampaikan pengantar dalam Rapat Terbatas tentang Antisipasi Dampak Kekeringan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7) sore.

Baca juga : Duh, Tega Amat, Kepala Daerah Mainkan Perizinan dan Investasi Sebagai Ajang Korupsi

Karena itu, Jokowi meminta para menteri, dan kepala lembaga, para gubernur untuk turun melihat langsung ke lapangan, dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi, mitigasi terhadap dampak kekeringan ini.

Jokowi juga meminta agar segera dilakukan pengecekan suplai air, baik suplai air bersih maupun suplai air untuk pertanian. Tujuannya, agar suplai air terjaga dan risiko terjadinya gagal panen bisa dihindari.

Baca juga : Cegah Kelangkaan, Pertamina Tambah Pasokan SPBU Kompak dan SPBB Di Kepri

“Kalau perlu, kita lakukan modifikasi cuaca, pembangunan sumur bor dan meminta Kementerian Lingkungan Hidup agar memantau mengendalikan potensi titik-titik panas, hotspot kebakaran hutan, dan kebakaran lahan gambut. Ini supaya hal-hal yang tidak kita inginkan, bisa kita antisipasi dan hindari,” tutur Jokowi.

Rapat Terbatas kali ini turut diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara  Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Baca juga : Jelang Musim Haji, Mandiri Syariah Siapkan Penukaran Riyal Sampai Rp 377,2 M

Selain itu, hadir pula Menteri Desa Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi  dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan eselon satu di lembaga kepresidenan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.